Jakarta, SenayanTalks – Komitmen Indonesia menuju energi bersih mendapat dorongan baru. PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI menjalin kerja sama dengan PT Ormat Geothermal Indonesia untuk menjajaki potensi pembiayaan eksplorasi panas bumi di Wapsalit, Maluku, dan Toka Tindung, Sulawesi Utara.
Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dalam ajang Indonesia International Geothermal Conference and Exhibition (IIGCE) 2025 di Jakarta International Convention Center. MoU tersebut disaksikan langsung Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.
Direktur Utama PT SMI, Reynaldi Hermansjah, menegaskan bahwa pengembangan panas bumi merupakan bagian penting dari agenda Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, khususnya cita keempat tentang kemandirian ekonomi melalui penguatan sektor strategis energi, pangan, dan industri nasional.
“Melalui pembiayaan infrastruktur berkelanjutan, kami berkomitmen mempercepat transisi menuju energi terbarukan. Langkah ini bukan hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujar Reynaldi.
Skema GREM
Penjajakan pembiayaan eksplorasi ini akan dilakukan melalui Geothermal Resource Risk Mitigation Program (GREM), fasilitas pendanaan hasil kerja sama PT SMI dan Bank Dunia. Skema GREM dirancang untuk membagi risiko eksplorasi yang tinggi, baik dari sisi teknis maupun politik, sehingga investor lebih percaya diri menanamkan modal di sektor panas bumi.
PT SMI menjadi satu-satunya lembaga pembiayaan di Indonesia yang menyediakan dukungan terintegrasi dari tahap survei awal, eksplorasi, hingga pengembangan proyek energi panas bumi.
Direktur Utama PT Ormat Geothermal Indonesia, Dion Murdiono, menyatakan pihaknya siap mendukung penuh agenda pemerintah dalam mendorong investasi hijau.
“Sebagai pelaku global dengan pengalaman lebih dari 60 tahun, kami melihat Indonesia memiliki potensi besar menjadi pemimpin energi terbarukan di Asia Tenggara. Kolaborasi ini menjadi langkah strategis membangun ekosistem energi ramah lingkungan,” ungkap Dion.
Investasi energi bersih
Sejauh ini, PT SMI telah menyalurkan pembiayaan sektor energi baru terbarukan senilai Rp25,87 triliun hingga Juli 2025, dengan outstanding Rp15,06 triliun. Dana ini menopang 139 proyek energi terbarukan yang mampu menghindarkan emisi gas rumah kaca sebesar 4 juta ton CO2 ekuivalen dan menghasilkan potensi carbon credit setara USD14 juta.
Sebelumnya, PT SMI juga membiayai proyek PLTP Ijen di Banyuwangi, yang diresmikan Presiden Prabowo pada Juni 2025. Proyek strategis nasional ini menjadi bagian penting dalam target peningkatan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) dari 9% menjadi 23% pada 2025 sesuai RPJMN.
Kolaborasi antara PT SMI dan Ormat diharapkan tidak hanya mempercepat eksplorasi panas bumi, tetapi juga memperkuat fondasi Indonesia menuju kemandirian energi bersih dan berkelanjutan.

Baca juga :