Jakarta, SenayanTalks — Shell Indonesia menggelar forum eksekutif bertajuk “Sustainable Success: Balancing Growth and Agility” pada 26 Juni 2025 di Jakarta. Acara ini menghadirkan tokoh-tokoh strategis seperti Gita Wirjawan, pembawa podcast Endgame dan mantan Menteri Perdagangan RI; Phillia Wibowo dari McKinsey & Company; serta Andri Pratiwa, Managing Director Lubricants Shell Indonesia.
Forum yang dimoderatori oleh Hendra Soeprajitno, Pemimpin Redaksi Fortune Indonesia, membahas tantangan dan peluang dalam membangun pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan di tengah dinamika global yang tidak pasti.
Forum ini menyoroti pentingnya peta jalan strategis (roadmap) menuju Indonesia Emas 2045, di mana produktivitas nasional menjadi fondasi utama untuk mencapai status negara berpendapatan tinggi. Transformasi struktural dibutuhkan, termasuk peningkatan jumlah perusahaan menengah dan besar yang produktif, penguatan kapasitas sumber daya manusia, percepatan investasi infrastruktur dan teknologi, dan membangun ekosistem bisnis yang adaptif dan kolaboratif.
Phillia Wibowo, Partner McKinsey & Company, menyatakan bahwa lima bentuk modal harus dibangun secara simultan: modal finansial, manusia, institusional, infrastruktur, dan kewirausahaan. “Nilai tambah per tenaga kerja menjadi penentu utama daya saing Indonesia di masa depan,” ujarnya.
Menurut Gita Wirjawan, terbukanya Indonesia terhadap inovasi dan kolaborasi lintas sektor sangat penting. “Bangsa yang resilien adalah bangsa yang berinvestasi pada kualitas sumber daya manusia dan mampu beradaptasi di tengah krisis global,” ucap Gita.
Andri Pratiwa, Managing Director Lubricants Shell Indonesia, menegaskan komitmen Shell dalam mendukung transformasi menuju pertumbuhan berkelanjutan.
“Keberlanjutan memerlukan strategi yang responsif dan relevan. Shell Indonesia hadir mendukung industri nasional melalui solusi energi yang meningkatkan agility dan kinerja bisnis,” jelas Andri.
Shell Indonesia telah menunjukkan komitmennya melalui pembangunan Pabrik Gemuk (Grease) di Marunda, Bekasi; peningkatan kapasitas Pabrik Pelumas (Lubricants Oil Blending Plant) hingga 300 juta liter per tahun.
Langkah ini memperkuat ketahanan rantai pasok pelumas dalam negeri, sekaligus mendukung produktivitas sektor industri strategis.
Shell Indonesia percaya bahwa sinergi antara sektor swasta, pemerintah, dan institusi global sangat penting untuk menghadapi tantangan perubahan iklim, transisi energi, serta disrupsi digital. Melalui forum seperti ini, Shell mendorong dialog lintas sektor untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang resilien dan berdaya saing global.
Baca juga :
Kinerja 2024, Pertamina Patra Niaga Catat Penjualan BBM Tembus 105 Juta KL
Berburu Gadget dan Makan di Senayan Trade Center