Search
Close this search box.

Perdagangan Indonesia–Australia Tembus USD 15,4 Miliar, IA-CEPA Dorong Investasi dan Ekspor

Jakarta, SenayanTalks — Menteri Perdagangan RI Budi Santoso menegaskan pentingnya optimalisasi kerja sama ekonomi Indonesia–Australia dalam kerangka Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Sejak diberlakukan pada Juli 2020, perjanjian ini telah memperkuat hubungan dagang, meningkatkan ekspor-impor, serta mendorong investasi dua arah.

Hal ini disampaikan Mendag dalam perayaan 5 Tahun IA-CEPA yang digelar di Jakarta pada Kamis (3/7). Acara ini turut dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Australia Siswo Pramono, Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier, Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional dan Multilateral Mari Elka Pangestu, dan Ketua Bidang Hubungan Internasional Apindo Catharina Widjaja.

Menurut Mendag Budi Santoso (akrab disapa Mendag Busan), IA-CEPA bukan hanya perjanjian penghapusan tarif, melainkan kerangka kerja sama ekonomi strategis yang terus berkembang. Sejak diberlakukan pada 5 Juli 2020, nilai perdagangan bilateral Indonesia–Australia meningkat signifikan yaitu total perdagangan 2024: USD 15,4 miliar (rekor tertinggi), pertumbuhan ekspor Indonesia naik 14,46% (2020–2024), pertumbuhan impor dari Australia naik 17,42% dalam periode yang sama.

Mendag menyebut bahwa di sektor jasa, ekspor Indonesia ke Australia tumbuh 19,18% sepanjang 2019–2023, mencerminkan daya saing sektor jasa nasional yang terus berkembang.

“IA-CEPA telah memberikan manfaat nyata bagi perekonomian kedua negara. Diharapkan kerja sama ini semakin diperkuat melalui review perjanjian yang inklusif, melibatkan pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat,” ujar Mendag Busan.


Selain perdagangan barang dan jasa, investasi Australia di Indonesia menunjukkan tren meningkat. Sektor-sektor prioritas investasi mencakup pertambangan, energi terbarukan, industri kimia, pendidikan, perhotelan dan restoran.

Mendag juga mengapresiasi kontribusi berbagai pihak dalam implementasi IA-CEPA, dan berharap momentum 5 tahun ini menjadi pendorong terbukanya peluang kerja sama baru antara Indonesia dan Australia.

Merespons dinamika global, Indonesia dan Australia sepakat untuk melakukan review perjanjian IA-CEPA, guna memastikan manfaat jangka panjang tetap optimal. Review ini didukung semangat penguatan kerja sama ekonomi yang juga menjadi topik pertemuan antara Presiden RI Prabowo dan PM Australia Anthony Albanese pada Mei 2025.

“Proses review IA-CEPA diharapkan meningkatkan nilai tambah bagi kedua negara dalam jangka panjang,” tegas Mendag Busan.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier, menyebut bahwa IA-CEPA telah menggandakan nilai perdagangan kedua negara dalam lima tahun terakhir, mencerminkan hubungan yang solid dan penuh kepercayaan antara Indonesia dan Australia.

Baca juga :
Kemendag Dorong UMKM Ekspor Lewat Shopee, Targetkan Pasar Global
Berburu Gadget dan Makan di Senayan Trade Center

Artikel Terkait