Search
Close this search box.

Biaya Proyek SPAM Kota Manado, PT SMI Kucurkan Rp80 Miliar

Manado, SenayanTalks – Dalam upaya mempercepat akses air bersih bagi masyarakat, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI menjalin kerja sama strategis dengan Pemerintah Kota Manado melalui penandatanganan perjanjian pembiayaan infrastruktur senilai Rp80 miliar. Dana ini akan digunakan untuk memperluas Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayah Manado.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Pembiayaan Publik dan Pengembangan Proyek PT SMI, Faaris Pranawa, dan Wali Kota Manado, Andrei Angouw, di Kantor Wali Kota Manado, Rabu (2/7). Turut hadir Direktur Utama PT SMI, Reynaldi Hermansjah, serta Asisten Deputi Pengembangan BUMN Bidang Infrastruktur dan Logistik Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Yuli Sri Wilanti.

Saat ini, hanya sekitar 20% warga Manado yang mendapat akses air bersih melalui sistem perpipaan. Sisanya masih bergantung pada air tanah dan sumber air lainnya. Melalui proyek SPAM yang dibiayai PT SMI, cakupan layanan ditargetkan meningkat menjadi 80% pada akhir tahun 2029.

“PT SMI berkomitmen menjadi mitra pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur, khususnya penyediaan air bersih yang layak dan aman sebagai bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” ujar Reynaldi Hermansjah, Direktur Utama PT SMI.

Proyek air bersih ini akan mencakup beberapa komponen utama: Pembangunan intake baru di Sungai Malalayang; Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan kapasitas 150 liter per detik; Pengembangan jaringan distribusi utama dan pembagi di 7 kecamatan: Malalayang, Wanea, Singkil, Paal Dua, Sario, Tuminting, dan Tikala.

Dengan dukungan pembiayaan dari PT SMI, proyek ini diharapkan menghasilkan manfaat strategis, antara lain: Meningkatkan kapasitas produksi air PDAM menjadi 300 liter per detik; Menjangkau wilayah yang selama ini belum terlayani; Menurunkan Non-Revenue Water (NRW) secara bertahap hingga 26,13% pada 2027; Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor air bersih.

Wali Kota Manado, Andrei Angouw, menyambut positif kerja sama ini. Ia mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan PT SMI memungkinkan percepatan penyediaan infrastruktur yang vital bagi masyarakat.

“Kalau mengandalkan APBD saja, proyek air bersih ini mungkin baru bisa berjalan 5 tahun lagi. Tapi dengan pembiayaan PT SMI, bisa lebih cepat—dan itu bisa menyelamatkan nyawa,” ungkap Andrei.

Kerja sama ini bukan yang pertama antara PT SMI dan Pemkot Manado. Sebelumnya, PT SMI telah memberikan dua fasilitas pembiayaan: Rp120 miliar untuk pembangunan RSUD Kota Manado (telah lunas); Rp205 miliar melalui Program PEN Daerah 2021 untuk pembangunan jalan, jembatan, pasar rakyat, dan infrastruktur kesehatan.

Salah satu proyek ikonik dari program tersebut adalah revitalisasi Pasar Bersehati, yang kini menjadi pusat aktivitas ekonomi dan daya tarik wisata baru di Manado. Revitalisasi pasar itu telah menciptakan lebih dari 500 lapangan kerja langsung dan meningkatkan PAD kota.

Kerja sama ini mencerminkan strategi pembiayaan kreatif daerah dalam menjawab tantangan keterbatasan fiskal. Dengan menggandeng PT SMI sebagai penyedia instrumen pembiayaan non-APBD, daerah seperti Manado dapat mempercepat pembangunan infrastruktur dasar tanpa membebani anggaran daerah.

PT SMI berharap model kolaboratif ini dapat menjadi contoh bagi pemerintah daerah lainnya di Indonesia dalam mewujudkan pembangunan yang berdampak dan berkelanjutan.

Baca juga :
PLTP Ijen Wujudkan Swasembada Energi Nasional
Berburu Gadget dan Makan di Senayan Trade Center

Artikel Terkait