Search
Close this search box.

Indonesia Buka Kolaborasi Pengembangan Pusat Data Nasional Bersama Singapura

Jakarta, SenayanTalks — Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdig) Meutya Hafid menerima kunjungan Chairman Singtel (Singapore Telecommunications Limited), Lee Theng Kiat, di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital, Jakarta Pusat, Kamis (17/7). Pertemuan ini membahas peluang aliansi strategis Indonesia–Singapura dalam memperkuat ekosistem digital kawasan, khususnya pada sektor pusat data (data center), kecerdasan artifisial (AI), dan konektivitas digital.

Dalam diskusi tersebut, Meutya Hafid menyatakan bahwa pemerintah membuka peluang kemitraan publik-swasta (Public-Private Partnership/PPP) untuk pembangunan dan pengelolaan Pusat Data Nasional (PDN). Pendekatan ini dinilai lebih adaptif dan kompetitif dibandingkan skema pembangunan eksklusif oleh pemerintah.

“Sekarang kami ingin membangun ekosistem pusat data digital nasional yang lebih terbuka. PPP adalah model kolaboratif yang akan kami dorong,” ujar Meutya.

Menkomdig juga menekankan pentingnya pengembangan AI (Artificial Intelligence) yang etis dan bertanggung jawab. Ia menyebut Singapura sebagai panutan kawasan dalam tata kelola AI dan menyambut baik visi strategis yang dimiliki Singtel.

“Kami percaya AI adalah peluang sekaligus tantangan. Dalam konteks ini, Singapura bisa menjadi referensi kuat bagi Indonesia untuk mengembangkan AI yang beretika dan inklusif,” jelas Meutya.

Isu lain yang turut menjadi perhatian dalam pertemuan ini adalah peningkatan konektivitas digital, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) yang masih mengalami blank spot. Pemerintah menargetkan zero blank spot sebagai bagian dari program prioritas digitalisasi nasional.

“Kami mengapresiasi peran strategis Telkom, Telkomsel, dan Singtel dalam mendukung perluasan konektivitas digital ke seluruh penjuru Indonesia,” kata Meutya.

Di tengah dinamika geopolitik global dan tekanan terhadap rantai pasok teknologi, Meutya Hafid menegaskan pentingnya kolaborasi digital regional yang saling memperkuat antarnegara.

“Tidak cukup jika hanya satu negara yang kuat. Kita harus bangun kekuatan bersama di kawasan. Dalam hal ini, Singtel adalah mitra strategis yang kami sangat hargai,” pungkas Meutya.

Baca juga :
Ruang Digital Harus Beretika dan Lindungi Anak
Berburu Gadget dan Makan di Senayan Trade Center

Artikel Terkait