Jakarta, SenayanTalks — Industri hulu migas Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung ketahanan energi nasional dengan mengejar target lifting minyak sebesar 605 ribu barel per hari (BOPD) dan gas sebesar 5.628 MMSCFD pada tahun 2025. Komitmen ini ditegaskan dalam ajang CEO Forum Hulu Migas 2025 yang digelar di Kantor SKK Migas, Jakarta.
Acara ini dihadiri langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Kepala SKK Migas Djoko Siswanta, serta para CEO dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Dalam kesempatan tersebut, para pimpinan KKKS juga menandatangani Piagam SIAP Selamat sebagai bentuk komitmen terhadap keselamatan kerja dan tata kelola yang baik di sektor hulu migas.
Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya peningkatan lifting migas yang menjadi salah satu prioritas dalam agenda ASTA CITA Presiden Prabowo Subianto.

“Sejak 2008, target lifting dalam APBN tidak pernah tercapai. Kami ingin memutus rantai kegagalan ini. Pemerintah siap mendukung KKKS, mulai dari sisi kebijakan hingga perizinan,” tegas Bahlil.
Ia menambahkan bahwa dari 128 cekungan migas di Indonesia, hanya 20 yang sudah berproduksi. Selain itu, masih banyak Plan of Development (POD) yang belum terealisasi. Pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan berbagai hambatan agar potensi migas nasional bisa segera dimanfaatkan.
Bahlil juga menyoroti pentingnya pemberdayaan masyarakat daerah di sekitar wilayah operasi migas. Ia meminta agar masyarakat lokal diberi kesempatan terlibat secara aktif sehingga keberadaan proyek migas dapat memberikan manfaat langsung.
Terkait fiskal, Bahlil memastikan bahwa pemerintah telah mengoptimalkan skema gross split dan cost recovery agar lebih ekonomis dan menarik investasi.
Deputi Eksplorasi dan Eksploitasi SKK Migas memaparkan bahwa realisasi lifting migas semester I 2025 telah melampaui periode yang sama tahun lalu. Dalam skenario high case, lifting minyak hingga akhir 2025 diproyeksikan mencapai 605 ribu BOPD — sesuai target APBN 2025.
“Kami optimistis target akan tercapai. Forum ini memperkuat kolaborasi antara SKK Migas dan KKKS untuk mencapai skenario terbaik,” ujar Kepala SKK Migas Djoko Siswanta.

SKK Migas terus mendorong eksplorasi untuk menjamin keberlanjutan produksi migas nasional. Pada 2025, proyeksi investasi eksplorasi mencapai US$1,5 miliar — tertinggi dalam 10 tahun terakhir, naik signifikan dari US$0,5 miliar pada 2020 dan US$1,3 miliar pada 2024.
Baca juga :
Peningkatan Volume Produksi Sumur Migas Belum Diimbangi Komersialisasi
Waspadai Kenaikan Biaya Logistik dari Impor Migas Amerika Serikat