Search
Close this search box.

UI dan PT KAI Gelar Skrining Anemia dan Layanan Kesehatan Gratis untuk Warga Suku Baduy

Lebak, SenayanTalks – Universitas Indonesia (UI) bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengadakan kegiatan skrining anemia dan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat Baduy, khususnya di Desa Cisaban, Baduy Luar, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat adat di wilayah terpencil.

Kegiatan yang berlangsung pada 31 Juli hingga 1 Agustus 2025 ini diikuti hampir 200 peserta, mencakup bayi, anak-anak, remaja putri, hingga orang dewasa. Selain skrining anemia, layanan yang diberikan meliputi pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, pengobatan, pelayanan farmasi, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan kehamilan, hingga pemeriksaan laboratorium darah, urin, dan feses.

Direktur Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Sosial UI, Dr. LG. Saraswati, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kolaborasi multi-pihak dalam mendukung pemerataan layanan kesehatan.

“Kegiatan ini mencerminkan kolaborasi strategis antara institusi pendidikan dan korporasi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di daerah terpencil,” ujar Dr. Saraswati.

Sementara itu, Ketua Tim Pengabdi, Dr. dr. Astuti Giantini, menekankan pentingnya keberlanjutan program ini melalui dukungan fasilitas kesehatan setempat.

“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti di sini, tetapi dapat ditindaklanjuti oleh puskesmas untuk pemantauan jangka panjang,” ujarnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT KAI, yang secara aktif mendukung inisiatif peningkatan kesehatan masyarakat di wilayah-wilayah sulit akses.

Manajer Corporate Social Responsibility PT KAI, Ichwan, turut hadir dalam kegiatan ini bersama tim CSR KAI.

Dari hasil pemeriksaan, sebanyak 193 warga mengikuti pengobatan umum dan gigi, sementara 40 peserta menjalani pemeriksaan laboratorium. Beberapa penyakit yang ditemukan antara lain dyspepsia, myalgia, ISPA, urtikaria, dan dermatitis.

Selain itu, dari 22 anak yang diperiksa status gizinya, ditemukan 5 anak dengan berat badan dan tinggi badan kurang, serta 3 anak dengan tinggi badan kurang.

Baca juga :
Riset Mahasiswa Doktor UI Kembangkan Pelarut Alami untuk Ekstraksi Obat Herbal dari Daun Beluntas
‘Waskita Mengajar’ Bantu Tingkatkan Kualitas Pendidikan Anak Indonesia

Artikel Terkait