Search
Close this search box.

World Vape Fair 2025 di Jakarta Ciderai Perlindungan Kesehatan

Jakarta, SenayanTalks — Car Free Day (CFD) Jakarta pada Minggu pagi dimeriahkan dengan aksi ratusan mahasiswa kesehatan masyarakat yang tergabung dalam Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) Jakarta Raya. Bersama Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC) dan sejumlah komunitas, mereka menggelar Pawai Generasi Sehat Tanpa Rokok sebagai bentuk penolakan terhadap penyelenggaraan World Vape Fair 2025 yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta Convention Centre pada 30–31 Agustus 2025.

Aksi ini menyoroti bahaya normalisasi produk adiktif, terutama rokok elektronik, yang dinilai menyasar generasi muda melalui pameran berskala besar. World Vape Fair dikenal sebagai ajang pameran rokok elektronik terbesar, menghadirkan ratusan merek dan ribuan pengunjung dengan promosi masif di media sosial.

Koordinator Daerah ISMKMI Jakarta Raya, Qurrota Aini Al-Bahri, menegaskan bahwa acara World Vape Fair jelas bertentangan dengan regulasi. Kegiatan tersebut merupakan bentuk promosi besar-besaran industri vape yang jelas-jelas melanggar aturan.

“UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dan PP No. 28 Tahun 2024 sudah mengatur tegas larangan iklan, promosi, dan sponsor produk tembakau maupun rokok elektronik, termasuk di media digital. Kehadiran acara ini menunjukkan lemahnya pengawasan pemerintah,” ujar Aini di sela aksi di Taman Dukuh Atas.

Etalase industri tembakau

ISMKMI menilai promosi masif industri telah mendorong peningkatan prevalensi pengguna rokok elektronik. Data Global Adults Tobacco Survey menunjukkan kenaikan signifikan, dari 0,3 persen pada 2011 menjadi 3 persen pada 2021. Angka ini membuktikan bahwa remaja dan anak muda semakin terpapar produk adiktif.

ISMKMI juga menyoroti rangkaian acara industri adiktif yang terus digelar di Indonesia. Setelah World Vape Fair 2025, Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah World Tobacco Asia di Surabaya pada Oktober mendatang.

“Indonesia seolah dijadikan etalase internasional industri tembakau dan rokok elektronik. Padahal, generasi muda menghadapi risiko serius bagi kesehatan dan masa depannya,” tegas Aini.

Selain itu, ISMKMI menilai lambannya pemerintah dalam mengesahkan Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok (KTR) DKI Jakarta ikut memperburuk kondisi.

Sebelum aksi di CFD, ISMKMI Jakarta Raya telah melakukan kampanye daring berupa petisi, kampanye media sosial, hingga surat desakan yang melibatkan institusi kesehatan masyarakat dari berbagai daerah.

Pawai Generasi Sehat Tanpa Rokok di CFD Jakarta menjadi simbol perlawanan anak muda terhadap dominasi industri adiktif. Melalui aksi kolektif ini, ISMKMI mendesak pemerintah untuk membatalkan World Vape Fair serta memperkuat perlindungan masyarakat dengan regulasi yang konsisten ditegakkan.

“Ini bukan sekadar soal aturan, tetapi keberanian negara menempatkan kesehatan publik di atas kepentingan industri. Kami tidak ingin generasi muda dijadikan korban adiksi demi keuntungan. Suara kolektif anak muda akan terus kami gaungkan hingga ada tindakan nyata,” tutup Aini.

Baca juga :

Artikel Terkait