Jakarta, SenayanTalks – Kilang Pertamina Internasional (KPI) menegaskan komitmennya dalam mendukung ketahanan energi nasional dengan memastikan implementasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam setiap proses pengadaan. Selain menjaga kelancaran operasional kilang, KPI menekankan bahwa pemenuhan TKDN memberi multiplier effect atau efek berganda bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, menjelaskan bahwa TKDN merupakan elemen penting dalam setiap proyek pengadaan karena secara langsung mendorong penggunaan produk dan jasa lokal. “Pemenuhan TKDN dalam setiap proyek menjadi elemen penting karena memiliki dampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya, Selasa (2/9).
Milla menegaskan bahwa implementasi TKDN bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan menjadi bagian dari strategi pengadaan dan penyusunan kontrak di KPI. Hal ini selaras dengan PP No. 29 Tahun 2018 dan Permenperin No. 03 Tahun 2014, yang mewajibkan kontraktor menggunakan produk dalam negeri.
“KPI menegaskan komitmen TKDN bukan hanya untuk memenuhi regulasi, tapi juga memastikan adanya monitoring yang ketat terhadap pelaksanaannya,” jelasnya.
Menurut Milla, penerapan TKDN akan memperkuat rantai pasok nasional, membuka lapangan kerja baru, dan meningkatkan daya saing industri lokal. Di sisi lain, penggunaan produk dan jasa dalam negeri juga berkontribusi pada efisiensi operasional jangka panjang serta mendukung pembangunan berkelanjutan.

Selain pemenuhan TKDN, KPI menekankan pentingnya transparansi dalam proses pengadaan. Proses pengadaan dilakukan melalui sistem digital yang terintegrasi untuk meminimalisir potensi penyimpangan dan meningkatkan akuntabilitas.
“Untuk menjaga integritas, seluruh mitra kerja wajib mematuhi kode etik pengadaan serta menandatangani pakta integritas. Hal ini kami lakukan sesuai standar Good Corporate Governance (GCG),” tutur Milla.
Dengan sistem pengadaan yang modern dan transparan, KPI berupaya memperkuat kepercayaan publik sekaligus menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya andal dalam mengelola kilang, tetapi juga konsisten menjadi tulang punggung ketahanan energi Indonesia.

Baca juga :