Search
Close this search box.

Dari Kepingan Emas Menuju Impian Masa Depan

Jakarta, SenayanTalks – Harga emas yang terus melambung tidak menyurutkan sebagian orang untuk tetap berburu membelinya. Emas dikenal sebagai safe haven yaitu aset yang nilainya tetap atau meningkat dan tidak tergerus inflasi meskipun kondisi ekonomi dan politik bergejolak. Emas juga dipilih sebagai investasi untuk menghindari kerugian dan mudah diperdagangkan sehingga memiliki likuiditas yang tinggi.

Saat ini, kesadaran berinvestasi emas menunjukkan tren yang positif sering gencarnya literasi keuangan yang dilakukan lembaga jasa keuangan. Selain itu, perkembangan teknologi digital ikut mempermudah investasi emas yang ditandai munculnya beragam platform digital emas. Digitalisasi juga memperluas akses investasi emas hingga ke generasi muda.

Vice President Operasional Pegadaian Kanwil I Sumut-Aceh Basuki Tri Andayani mengakui makin banyak anak muda berinvestasi emas, khususnya di wilayah Sumatera Utara dalam beberapa tahun terakhir. Khusus produk tabungan emas Pegadaian, rata-rata usia penabung berkisar antara 24-45 tahun.

Menurut Basuki, literasi keuangan investasi emas dengan menyasar anak muda kerap dilakukan Pegadaian melalui kegiatan-kegiatan di kampus. Mahasiswa perlu diajak untuk melek finansial agar terhindar dari gaya hidup konsumtif dan mempersiapkan masa depan dengan baik.

Basuki mengungkapkan menabung emas merupakan salah satu bentuk investasi yang hasilnya dapat dimanfaatkan setelah lulus kuliah. Nantinya dapat digunakan sebagai modal usaha bagi mahasiswa yang ingin memulai bisnis atau dana darurat bagi mahasiswa yang tidak langsung bekerja setelah lulus kuliah.

Menabung emas di Pegadaian, tambah dia, sangat mudah. Selain sudah menggunakan platform digital, setoran tabungan emas mulai dari Rp10.000. Artinya, cukup menyisihkan sedikit dari uang jajan sudah bisa berinvestasi emas.

Manfaat investasi emas sangat dirasakan Dena, mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Bandung yang sengaja menabung emas untuk melanjutkan kuliah S2. “Saya sengaja menyisihkan uang buat cicil emas. Kenapa emas, karena emas itu tahan inflasi dan setahu saya harga emas bisa naik 10 persen setiap tahun,” ujarnya.

Pendapat serupa disampaikan Innandya, yang baru bekerja sebagai Digital Channel Executive perusahaan fashion di Bandung. Menurutnya, emas itu aset nyata dan investasi emas cenderung rendah banget risikonya.

“Saya harus pintar mengelola uang dari semua hasil pendapatan sehingga saya perlu memikirkan investasi untuk masa depan mulai dari sekarang,” ungkap Innandya yang mengaku sebagai generasi sandwich.

Innandya mengaku lebih sering menggunakan aplikasi Pegadaian Digital untuk bertransaksi. Fitur-fitur yang tersedia juga sangat membantu sehingga sangat suka bertransaksi menggunakan aplikasi dan jarang sekali datang langsung ke outlet Pegadaian.

Wujudkan mimpi

Pegadaian menyadari masih banyak anak muda yang ingin berinvestasi emas tetapi belum mengerti bagaimana caranya. Penggunaan teknologi dan pemanfaatan jaringan Bank BRI sebagai induk holding ultra mikro diyakini bakal mendorong minat berinvestasi emas.

“Memulai investasi emas tidak harus datang langsung ke outlet Pegadaian atau aplikasi Pegadaian Digital melainkan dapat mendatangi kantor cabang Bank BRI atau mobile banking BRImo untuk membuka tabungan dan menyetor tabungan,” Manager Divisi Bisnis Bullion Pegadaian Erika Nurfitriyani.

Erika memastikan produk investasi emas Pegadaian bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat. Bila tidak sanggup membeli emas secara tunai, bisa dengan cara dicicil menyesuaikan kemampuan membayar. Nasabah juga dapat mendepositokan emas untuk mendapatkan imbal hasil atau bunga dalam jangka waktu tertentu.

“Kami bahkan menyediakan layanan cetak fisik emas. Misalnya, ada keperluan untuk mas kawin pernikahan maka dapat memanfaatkan tabungan emas yang dimiliki lalu dicetak emasnya dalam bentuk fisik. Dengan demikian, impian pasangan pengantin yang ingin punya mas kawin emas dapat terwujud,” jelas Erika.

Pegadaian juga menyediakan pinjaman modal kerja emas yaitu layanan pembiayaan modal kerja dalam bentuk emas kepada nasabah dan pelunasannya juga dalam bentuk emas. Jadi kontraknya, emas ke emas. Pinjam emas, pengembaliannya juga emas.

“Ini sudah berjalan di Singapura dan sekarang pertama kali diterapkan Pegadaian di Indonesia. Karena Pegadaian merupakan bullion bank maka semuanya all about gold,” jelas Erika.

Impian lain yang dapat diwujudkan tabungan emas Pegadaian adalah berangkat haji ke Baitullah Mekah. Melalui program Arrum Haji, Pegadaian memfasilitasi nasabah dengan cara menabung emas sebagai jaminan untuk mendapatkan porsi haji, yang pembayarannya dapat dicicil hingga lima tahun tanpa unsur riba. Hingga Juli 2025, sudah ada 62 ribu orang yang tercatat sebagai nasabah program Arrum Haji Pegadaian.

Salah satunya adalah Wahyu, karyawan perusahaan swasta di Pontianak. Ia punya impian untuk bisa berangkat haji bersama istrinya. Dengan bekal emas sebesar 3,5 gram, impian berhaji segera terwujud setelah terdaftar resmi di portal haji Kementerian Agama.

Kegembiraan bisa berangkat haji juga dirasakan Yani, ibu berusia 50 tahun, penjual nasi kuning dan bakso yang tinggal di Palu. Dengan menabung emas sedikit demi sedikit, Yani bersama suami sudah terdaftar untuk berangkat haji.

Bagi Yani dan Wahyu serta ribuan nasabah Arrum Haji lainnya berangkat haji kini bukan lagi sekadar angan-angan. Investasi emas telah mengubah impian menjadi kenyataan.

Mereka telah menerapkan prinsip investasi yang dipegang pengusaha Chairul Tanjung, buy the future with present value. Sedangkan Pegadaian telah mengEMASkan Indonesia dengan inovasi dan layanan yang prima hingga pelosok Nusantara.

Baca juga :

Artikel Terkait

Berita Sebelumnya