Kabupaten Tangerang, SenayanTalks — Upaya memperluas pasar ekspor produk lokal kembali membuahkan hasil. Melalui ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei berhasil memfasilitasi kerja sama bisnis antara pelaku UMKM Indonesia dan pembeli dari Taiwan dengan potensi transaksi mencapai Rp4,4 miliar (USD 2,8 juta).
Kegiatan business matching yang berlangsung di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang pada 16–17 Oktober 2025 ini mempertemukan lebih dari 60 pelaku UMKM Indonesia dengan 20 pelaku bisnis asal Taiwan. Produk-produk unggulan yang paling diminati meliputi pangan olahan, rempah, dan kudapan khas Indonesia.
“Sebagian besar peserta berasal dari sektor pangan dan rempah. Melalui business matching tatap muka ini, kami berharap peluang ekspor produk UMKM ke Taiwan semakin terbuka luas,” ujar Kepala KDEI Taipei, Arif Sulistiyo.
Menurut Arif, kegiatan ini merupakan langkah nyata KDEI Taipei untuk memperkuat sinergi antara pelaku usaha Indonesia dan Taiwan, sekaligus meningkatkan nilai tambah produk lokal di pasar internasional. Dari total potensi transaksi, produk pangan mendominasi hingga 81,2% atau sekitar USD 2,2 juta.
Produk yang paling diminati mencakup rempah, gula batu, garam, sabut kelapa, kopra putih, madu, cokelat bubuk, abon ikan, dan makanan rendah kalori.
Selain transaksi potensial, KDEI Taipei juga memfasilitasi penandatanganan kerja sama antara pelaku bisnis Taiwan, PT Depo Ekspor Indonesia, dan GAPMMI Karya Pangan, yang menaungi sekitar 400 UMKM di Indonesia.
Kerja sama tersebut mencakup pengiriman produk UMKM Indonesia sebanyak satu kontainer per bulan dengan nilai potensi USD 30 ribu per bulan atau USD 360 ribu per tahun.
“Jumlah WNI di Taiwan mencapai 400 ribu orang dan ada lebih dari 700 toko yang menjual produk Indonesia. Ini modal kuat untuk memperluas penetrasi pasar,” tambah Arif.
Minat tinggi pembeli Taiwan
Ketua Umum Depo Ekspor Indonesia Handito Joewono menuturkan bahwa KDEI Taipei telah memberikan pendampingan intensif kepada eksportir baru melalui business matching daring dan luring. Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan KDEI Taipei, Wara Agustina Rukmini, menekankan pentingnya pemahaman terhadap standar pangan Taiwan (TFDA) agar produk UMKM Indonesia dapat diterima di pasar internasional.
“KDEI Taipei siap membantu pelaku usaha untuk memenuhi standar ekspor, termasuk menjembatani komunikasi dengan instansi terkait di Indonesia maupun Taiwan,” jelas Wara.
Selain pertemuan bisnis, KDEI Taipei juga mendampingi buyer Taiwan mengunjungi stan UMKM di area pameran. Produk seperti kopi, sambal, minyak bawang, dan makanan rendah kalori menjadi sorotan pengunjung.
“Pameran ini sangat besar dan produk Indonesia sangat beragam. Saya senang bisa hadir di Trade Expo Indonesia 2025,” ujar Cheng Yuan-Mei, salah satu pelaku bisnis asal Taiwan.
Antusiasme serupa juga disampaikan oleh pelaku usaha Popo dan Hung Yeh, yang tertarik menjajaki kerja sama dengan produsen OEM dan ODM Indonesia, serta menguji merek lokal di pasar Taiwan.

Baca juga :