Search
Close this search box.

PLN Terangi 22 Desa di Murung Raya, Kini Listrik 24 Jam

Penyambungan listrik desa di 22 desa di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah merupakan bentuk sinergi antara Pemerintah dengan PLN dalam memastikan pemerataan listrik sampai pelosok negeri. (FOTO: PLN)

Murung Raya, SenayanTalks — Setelah puluhan tahun hidup dalam kegelapan, ribuan warga di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, kini dapat menikmati listrik selama 24 jam penuh. Melalui Program Listrik Desa (Lisdes), PT PLN (Persero) menghadirkan akses listrik ke 22 desa terpencil, membuka babak baru kehidupan masyarakat yang selama ini hanya bergantung pada lampu minyak.

Langit Desa Hingan Tokung menjadi saksi momen bersejarah pada 10 September 2025, ketika lampu-lampu rumah warga menyala untuk pertama kalinya. Sorak gembira dan air mata haru menyelimuti acara peresmian yang dihadiri Bupati Murung Raya, Heriyus Midel Yoseph, bersama jajaran PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng).

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Murung Raya, saya mengucapkan terima kasih kepada PLN atas terealisasinya penyambungan listrik desa ini. Ini adalah mimpi panjang masyarakat yang akhirnya terwujud,” ujar Heriyus.

Menurutnya, kehadiran listrik bukan sekadar soal penerangan malam hari, melainkan fondasi kemajuan ekonomi, pendidikan, dan kualitas hidup masyarakat desa.

Perubahan nyata

Bagi warga seperti Yensi (38), ibu rumah tangga di Desa Hingan Tokung, kehadiran listrik mengubah segalanya.

“Dulu kami pakai lampu minyak solar, masak pakai kayu bakar, anak-anak susah belajar karena lampu redup. Sekarang rumah terang, masak lebih mudah, anak-anak senang belajar,” tuturnya.

Sementara Cikmet Dopensi, pedagang kecil setempat, merasakan dampak langsung pada usahanya.

“Dulu kalau mau jualan es atau simpan ikan harus ambil es dari bawah, perjalanan sampai satu jam. Sekarang sudah ada kulkas sendiri, usaha lebih lancar,” ujarnya.

Bahkan dunia pendidikan ikut berubah. Baco, Kepala SDN Hingan Tokung, menuturkan bahwa sekolah kini menjadi lebih hidup dan nyaman.

“Anak-anak senang belajar karena ruang kelas terang. Kami berharap setelah ini bisa dapat sinyal internet agar SD kami makin maju,” katanya tersenyum.

Pemerataan listrik

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa elektrifikasi di pelosok seperti Murung Raya adalah bagian dari misi besar PLN untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Setiap rupiah penugasan negara harus menjadi cahaya dan kesejahteraan bagi rakyat. Elektrifikasi hingga ke pelosok negeri adalah tonggak strategis dalam menghadirkan keadilan energi,” tegas Darmawan.

Sementara itu, General Manager PLN UID Kalselteng, Iwan Soelistijono, menjelaskan bahwa PLN membangun 164,6 kilometer jaringan listrik yang kini menerangi lebih dari 2.100 rumah warga di 22 desa.

“Listrik ini diharapkan menjadi penggerak ekonomi, menunjang pendidikan, dan mendukung aktivitas harian masyarakat. Infrastruktur ini adalah aset bersama, mari kita rawat agar manfaatnya berkelanjutan,” ujarnya.

Iwan juga mengakui, perjuangan untuk melistriki wilayah ini tidak mudah. Medan berat, jalan berlumpur, hingga pengangkutan tiang listrik dan trafo melalui jalur sungai menjadi tantangan harian petugas di lapangan.

“Beberapa desa hanya bisa dijangkau kendaraan roda dua. Tapi kami tetap berkomitmen, sebelum 2030 seluruh desa di Murung Raya harus berlistrik PLN,” tambahnya.

Upaya keras PLN berbuah hasil. Dalam dua tahun terakhir, rasio desa berlistrik di Murung Raya melonjak dari 40 persen menjadi lebih dari 65 persen, dan angka itu terus meningkat seiring percepatan Program Lisdes.

Kini, dari rumah-rumah yang dulunya hanya diterangi lampu minyak, cahaya listrik PLN mulai menyinari masa depan yang lebih cerah. Murung Raya perlahan bertransformasi dari gelap menuju terang — menandai kemajuan nyata bagi masyarakat pedesaan di Kalimantan Tengah.

Baca juga :

Artikel Terkait

Berita Sebelumnya