Jakarta, SenayanTalks – Program Rasa Rempah Indonesia atau S’RASA resmi diluncurkan untuk memperkuat diplomasi kuliner Indonesia di kancah internasional. Inisiatif yang digagas enam kementerian ini menghadirkan cita rasa autentik Nusantara di restoran Indonesia di luar negeri, dimulai dari uji coba di lima kota dunia: London, Tokyo, Sydney, Amsterdam, dan New York.
Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan bahwa program S’RASA bertujuan menghadirkan standar kuliner Indonesia yang autentik.
“Restoran Indonesia di luar negeri akan dilibatkan. Kurasi awal dilakukan di lima kota di lima negara. S’RASA ingin menampilkan Indonesia melalui kuliner. Impian itu dijaga melalui standar dan konsep yang dikawal oleh ahli kuliner,” kata Mendag Budi saat peluncuran di Skydeck Sarinah, Jakarta, Kamis (28/8).
Restoran yang tergabung dalam program S’RASA akan mendapatkan dukungan pasokan bumbu asli dari Indonesia serta bantuan pembiayaan. Dukungan ini bertujuan memastikan hidangan yang disajikan tetap autentik, sekaligus meningkatkan representasi kuliner Indonesia di mata dunia.
“Dengan S’RASA, diaspora Indonesia yang rindu masakan Nusantara hanya perlu datang ke restoran terpilih. Racikan bumbu autentik ini bisa jadi penghubung rasa dengan kampung halaman,” tambah Mendag Budi.
Gastrodiplomasi Indonesia
Selain untuk memenuhi kerinduan diaspora, program ini juga menyasar masyarakat internasional. Melalui pengalaman mencicipi kuliner khas Nusantara, diharapkan publik global semakin mengenal budaya Indonesia.
“Kita memperkenalkan Indonesia lewat restoran Indonesia di luar negeri. Melalui hidangan, kita juga ingin menarik masyarakat mancanegara agar mengenal budaya Indonesia secara langsung,” kata Budi.
Duta Besar RI untuk Inggris, Irlandia, dan International Maritime Organization (IMO), Desra Percaya, turut menyambut positif program ini. “Sajian S’RASA hadir secara autentik dengan standardisasi cita rasa kuliner Indonesia di berbagai restoran Indonesia di luar negeri,” ucapnya.
S’RASA diharapkan menjadi gastrodiplomacy andalan Indonesia. Selain memperkuat citra budaya, strategi ini juga mendorong ekspor bumbu dan rempah Indonesia.
“Diaspora yang mengobati rindu rumah dengan makan di restoran Indonesia bisa mengajak sahabat, rekan, atau keluarganya untuk ikut merasakan cita rasa Nusantara,” jelas Mendag.
Dengan adanya program ini, cita rasa Nusantara tidak lagi terikat jarak. Dari meja makan, S’RASA menjadi jembatan rasa yang menghubungkan Indonesia dengan dunia dan menjadi rumah bagi diaspora sekaligus pintu masuk bagi masyarakat internasional untuk mengenal budaya Indonesia.
Baca juga :