Search
Close this search box.

Disabilitas Unjuk Gigi Lewat Lomba Pencak Silat

Surabaya, SenayanTalks — Yayasan Peduli Kasih ABK (YPKABK) bersama Federasi Pencak Silat Indonesia, BEM Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR), dan Kementerian Sosial RI sukses menggelar Lomba Olah Gerak Pencak Silat Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan Disabilitas 2025.

Acara puncak dan penyerahan hadiah berlangsung pada Sabtu (9/8/2025) di Ruang Sidang A FK UNAIR, Surabaya, sekaligus menghadirkan talkshow bertema “Prospek dan Berbagai Perspektif ABK & Disabilitas dalam Lomba Pencak Silat”.

Ketua YPKABK Sawitri Retno Hadiati mengungkapkan bahwa lomba ini lahir dari keprihatinan atas rendahnya aktivitas fisik anak berkebutuhan khusus.

Ketua Yayasan Peduli Kasih (YPKABK Sawitri Retno Hadiati

“Gerak berpengaruh besar terhadap kognisi, kualitas hidup, dan perkembangan otak. Sayangnya, banyak ABK yang kurang bergerak,” jelas Sawitri.

Tahun ini, cabang pencak silat dipilih sebagai fokus kegiatan, mengangkat warisan budaya asli Indonesia. Lomba terbuka untuk peserta dari seluruh Indonesia, dengan pendaftaran langsung maupun daring. Sosialisasi dilakukan melalui media sosial, webinar, dan workshop yang melibatkan guru olahraga, guru BK, hingga pendekar pencak silat.

Kompetisi dibagi menjadi 12 kategori berdasarkan usia, jenis kelamin, dan jurus yang dilombakan, yakni jurus IPSI dan jurus IPSI solo kreatif. Peserta juga diklasifikasikan dalam lima kategori disabilitas: hambatan visual, pendengaran, gerak, intelegensi, serta sosial-mental.

Antusiasme peserta terbilang tinggi, terutama karena adanya opsi mengirim penampilan lewat video. Namun, panitia menghadapi tantangan verifikasi status disabilitas dan regulasi olahraga disabilitas.

“Pencak silat belum di bawah NPCI dan kategori tuli belum masuk cabang paralimpiade,” ujar Sawitri.

Orang tua peserta menyambut positif kegiatan ini karena anak terlihat lebih aktif dan bugar. Pelatih pun memberikan bimbingan khusus dengan kesabaran ekstra.

Sawitri berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin tahunan untuk mengoptimalkan potensi ABK dan penyandang disabilitas.

Baca juga :
Renovasi SLB Jadi Langkah Nyata Semen Merah Putih untuk Pendidikan Inklusif
Pegadaian dan PNM Berdayakan Difabel Bantul Lewat Pelatihan Membatik dan Pemasaran Digital

Artikel Terkait

Berita Sebelumnya