Search
Close this search box.

Efisiensi WSBP Dorong Laba Kotor dan Performa Keuangan

Jakarta, SenayanTalks — PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), emiten konstruksi dengan kode saham WSBP, melaporkan capaian pendapatan usaha sebesar Rp732,65 miliar pada Semester I/2025. Di tengah tantangan sektor konstruksi nasional, WSBP menunjukkan konsistensi dalam menjaga keberlanjutan bisnis dan memperkuat efisiensi operasional.

Dari total pendapatan tersebut, segmen Precast menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 47,2%, disusul Readymix & Quarry sebesar 29,1%, dan Jasa Konstruksi sebesar 23,7%. Produktivitas Precast Plant juga meningkat signifikan, yang berdampak pada efisiensi biaya—terlihat dari penurunan beban Non-Contributing Plant (NCP) sebesar 61,30% menjadi Rp17,74 miliar.

“Peningkatan produktivitas Precast Plant menjadi bukti nyata transformasi operasional WSBP. Kami terus mendorong efisiensi proses produksi dan pemanfaatan teknologi agar tetap kompetitif,” ujar Fandy Dewanto, Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP.

WSBP juga mencatat laba kotor Rp131,50 miliar dengan Gross Profit Margin (GPM) sebesar 17,95%. Penurunan Beban Umum dan Administrasi (BUA) menjadi Rp191,85 miliar, turun 18,91% dibanding periode sama tahun sebelumnya, mencerminkan efektivitas strategi efisiensi biaya.

Pendapatan lain-lain juga tercatat sebesar Rp34,09 miliar, sebagian besar berasal dari disposal aset non-produktif. Ini menjadi salah satu strategi WSBP dalam memperkuat neraca keuangan.

Hingga Juni 2025, WSBP telah mengantongi Nilai Kontrak Baru (NKB) Rp474 miliar dengan Nilai Kontrak Dikelola (NKD) mencapai Rp1,76 triliun, yang akan menopang pendapatan hingga akhir tahun.

Proyek-proyek strategis yang diraih antara lain Jalan Tol Palembang–Betung, Pembangunan Tzu Chi School, LRT Jakarta Fase 1B Velodrome–Manggarai, Tol Bocimi (Bogor–Ciawi–Sukabumi), dan Kantor Gubernur Papua Selatan.

“Kepercayaan terhadap WSBP terus tumbuh. Proyek strategis ini menjadi motor penggerak untuk performa yang lebih kuat di Semester II,” tambah Fandy.

WSBP juga mencatat kemajuan signifikan dalam restrukturisasi keuangan. Per Maret 2025, pembayaran CFADS ke-V sebesar Rp107,68 miliar telah direalisasikan, dengan total pembayaran mencapai Rp429,40 miliar. Sementara itu, konversi saham melalui skema PMTHMETD tahap V senilai Rp47,96 miliar telah tuntas, menjadikan total konversi mencapai Rp1,55 triliun, atau sekitar 90% dari target.

“Langkah-langkah restrukturisasi ini memperkuat struktur keuangan kami, dan menjadi pondasi penting untuk pertumbuhan berkelanjutan,” jelas Fandy.

WSBP menegaskan komitmen terhadap prinsip Good Corporate Governance (GCG), selektif dalam memilih proyek, serta menerapkan manajemen risiko yang prudent. Perusahaan juga fokus pada pengembangan produk ramah lingkungan, efisiensi energi, dan keterlibatan aktif dalam proyek pembangunan berkelanjutan.

Baca juga :
Proyek Pengendalian Banjir Kalimantan Selatan, Ini Kontribusi Waskita Beton
Berburu Gadget dan Makan di Senayan Trade Center

Artikel Terkait