Search
Close this search box.

Gizi Seimbang dan Literasi Digital Jadi Kunci Generasi Sehat

Pandeglang, SenayanTalks — Ribuan masyarakat antusias menghadiri acara “Gema Muharram Bersholawat: Makan Bergizi Gratis untuk Generasi Indonesia Sehat di Era Digital” di halaman Pondok Pesantren Malnu Menes, Pandeglang, Banten. Acara ini merupakan bagian dari kampanye nasional Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya nutrisi dan keamanan digital bagi anak-anak Indonesia.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Komunikasi Persandian dan Statistik Kabupaten Pandeglang, TB Nandar Suptandar, menegaskan pentingnya gizi seimbang sebagai fondasi tumbuh kembang anak di era digital.

“Makanan bergizi adalah pondasi penting agar anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan kuat menghadapi tantangan zaman, termasuk perkembangan teknologi digital,” ungkap Nandar.

Direktur Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat Kemkomdigi, Tengku Syahdana, menyampaikan bahwa Program MBG menjadi tonggak sejarah karena untuk pertama kalinya mencakup semua kelompok rentan: anak usia TK hingga SMA, siswa SLB, pondok pesantren, sekolah keagamaan, ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita.

“Ini adalah pertama kali dalam sejarah Indonesia merdeka ada program makan gratis yang inklusif dan merata,” ujarnya.

Pendistribusian makanan dilakukan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang mampu menyiapkan hingga 3.500 porsi per dapur setiap hari. Ia juga menegaskan pentingnya konsumsi maksimal 2 jam setelah dimasak untuk menjaga kualitas makanan.

Very Radian Wicaksono, Sekretaris Ditjen Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi, menekankan pentingnya gizi sebagai landasan berpikir sehat dan penggunaan internet yang bijak.

“Dengan otak yang sehat karena gizi yang baik, anak-anak bisa menyaring konten dan menggunakan internet secara produktif,” jelas Very.

Ia juga memperkenalkan Peraturan Pemerintah (PP) Tunas, regulasi baru yang mengatur tata kelola sistem elektronik ramah anak. PP ini mengatur platform digital agar lebih aman melalui fitur screening usia dan persetujuan orang tua, demi melindungi anak dari ancaman seperti bullying, pornografi, dan judi online.

Acara ditutup dengan lantunan sholawat oleh Gus Azmi, vokalis muda dari grup Syubbanul Muslimin. Penampilannya disambut antusias peserta, terutama kalangan muda, yang tampak antusias menantikan kehadiran Azmi Askandar, vokalis berusia 19 tahun tersebut.

Kegiatan ini menggabungkan edukasi gizi, literasi digital, dan pendekatan keagamaan, sebagai upaya untuk memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya membangun generasi sehat, cerdas, dan aman di ruang digital.

Baca juga :
Sekolah Rakyat Yogyakarta Terhubung Internet 100–200 Mbps
Berburu Gadget dan Makan di Senayan Trade Center

Artikel Terkait