Search
Close this search box.

Harga Terus Melonjak, Emas Tetap Jadi Pilihan Investasi

Jakarta, SenayanTalks – Harga emas dunia dan domestik terus menunjukkan tren kenaikan signifikan. Di pasar internasional, harga emas naik 1,29% menjadi USD3.586 per troy ounce, sementara di Indonesia, harga emas batangan Antam tembus di atas Rp2,1 juta per gram, mencetak rekor baru dalam sejarah perdagangan emas nasional.

Kenaikan harga emas global ditopang oleh turunnya yield obligasi Amerika Serikat sebesar -8,7 basis poin ke level 4,074. Penurunan ini membuat emas lebih menarik sebagai aset lindung nilai (safe haven), terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global dan ancaman perlambatan pertumbuhan di AS.

Emas Antam

Di Indonesia, pada 8 September 2025, harga emas batangan Antam mencapai Rp2.143.000 per gram, naik signifikan dibanding pekan lalu. Sementara itu, emas UBS diperdagangkan di kisaran Rp2.075.000 per gram, dan emas Galeri24 berada di Rp2.050.000 per gram.

Platform perdagangan digital Lakuemas mencatat harga beli emas di Rp1.933.000 per gram dan harga jual kembali di Rp1.887.000 per gram, naik sekitar Rp4.000 dari hari sebelumnya.

Beberapa faktor yang mendorong lonjakan harga emas antara lain: penurunan yield obligasi AS, membuat emas lebih atraktif, ketidakpastian global terkait inflasi, geopolitik, dan perlambatan ekonomi, serta permintaan investor meningkat untuk lindung nilai (hedging) di tengah gejolak pasar.

Analis memperkirakan harga emas berpotensi menembus level USD3.615–3.700 per ounce dalam waktu dekat jika tren ini berlanjut.

Dengan harga emas domestik menembus Rp2 juta per gram, emas semakin diminati masyarakat, terutama dalam bentuk batangan kecil yang lebih mudah diakses. Selain sebagai instrumen investasi, emas juga diyakini akan tetap menjadi pilihan utama untuk melindungi nilai aset di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Baca juga :

Artikel Terkait

Berita Sebelumnya