Search
Close this search box.

IEU-CEPA Resmi Disepakati, Ekspor Indonesia Diprediksi Naik 50% dan Serap 1 Juta Tenaga Kerja

Jakarta, SenayanTalks — Pemerintah Indonesia resmi menandatangani Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), sebuah perjanjian strategis yang diyakini akan mendorong ekspor nasional hingga 50% dalam 3–4 tahun ke depan serta menciptakan satu juta lapangan kerja baru di sektor prioritas.

Menurut Fithra Faisal, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), kesepakatan perdagangan ini akan membuka akses bebas tarif atau tarif preferensial untuk 80% produk unggulan Indonesia, termasuk minyak kelapa sawit berkelanjutan, tekstil, alas kaki, produk perikanan, makanan olahan, dan komoditas pertanian lainnya ke pasar Uni Eropa.

“Potensi ekspor kita bisa meningkat signifikan karena tarif masuk ke pasar Uni Eropa akan lebih kompetitif. Ini tentu memberi ruang besar bagi sektor manufaktur, pertanian, perikanan, serta jasa logistik dan profesional,” ujar Fithra di Jakarta, Kamis (17/7).

Selain mendorong ekspor, IEU-CEPA juga menjadi katalis dalam mempercepat transisi ekonomi hijau Indonesia. Perjanjian ini membuka peluang besar untuk investasi di sektor energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, dan industri hijau.

“IEU-CEPA menjadi momentum penting untuk meningkatkan tata kelola, memperkuat kelembagaan, dan memenuhi standar lingkungan Uni Eropa. Ini akan mempercepat transformasi ekonomi berkelanjutan di Indonesia,” jelas Fithra.

Lebih dari itu, perjanjian ini memungkinkan alih teknologi, peningkatan standar produksi dalam negeri, serta menciptakan citra positif bagi Indonesia sebagai mitra dagang internasional yang kredibel.

“IEU-CEPA mengirimkan sinyal kuat kepada investor global bahwa Indonesia adalah negara yang mampu memenuhi standar internasional tertinggi. Ini menciptakan efek domino positif terhadap masuknya investasi dari berbagai negara,” imbuhnya.

Saat ini, Indonesia masih menempati peringkat ke-33 sebagai mitra dagang Uni Eropa, sementara Uni Eropa merupakan mitra dagang kelima terbesar bagi Indonesia. Dengan IEU-CEPA, Indonesia berpeluang menembus pasar-pasar baru yang selama ini belum tergarap secara maksimal.

“Kita bisa memperluas akses pasar dan tidak lagi bergantung pada satu negara saja. Ini akan memperkuat posisi Indonesia di perdagangan global,” jelas Fithra.

Kesepakatan IEU-CEPA diperkuat dengan penandatanganan Exchange Letter pada 13 Juli 2025 usai pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Berlaymont Building, Brussel.

Penandatanganan dokumen dilakukan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan European Union Commissioner for Trade and Economic Security, Maroš Šefčovič, sebagai bentuk komitmen bersama dalam mendorong kerja sama ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca juga :
Perdagangan Indonesia–Australia Tembus USD 15,4 Miliar, IA-CEPA Dorong Investasi dan Ekspor
Berburu Gadget dan Makan di Senayan Trade Center

Artikel Terkait