Search
Close this search box.

Ini Cara Prabowo Dongkrak Kualitas Anak Indonesia

Jakarta, SenayanTalks – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya aksi nyata pemerintah dalam menjamin masa depan anak-anak Indonesia. Melalui tiga program prioritas nasional — Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), dan Revitalisasi Sekolah — pemerintah menegaskan komitmen untuk membangun generasi emas menuju Indonesia Emas 2045.

Program MBG tidak hanya bertujuan untuk mengatasi kelaparan di kalangan pelajar, tetapi juga memenuhi kebutuhan gizi harian anak-anak sekolah, terutama zat besi yang krusial dalam mencegah anemia.

“Sebanyak 60% anak sekolah tidak sarapan sebelum berangkat. Akibatnya mereka kurang fokus, cepat lelah, dan 38% dari mereka menderita anemia. MBG hadir untuk memenuhi kebutuhan gizi dan meningkatkan kualitas belajar anak-anak,” ungkap Dedek Prayudi alias Uki, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Rabu (23/7).

Studi ilmiah menunjukkan anemia defisiensi zat besi dapat menurunkan IQ anak hingga 6 poin atau lebih, yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa depan.

Selain MBG, program Cek Kesehatan Gratis diluncurkan untuk memantau kesehatan anak-anak secara menyeluruh. Pemeriksaan meliputi tinggi dan berat badan, kesehatan mata dan telinga, TBC, hingga kesehatan mental anak.

“Pemerintah menjalankan amanat konstitusi untuk memenuhi dua hak kesehatan, yakni hak memperoleh layanan kesehatan dan hak untuk hidup sehat. CKG membantu mendeteksi dini masalah kesehatan, bahkan sebelum penyakit muncul,” jelas Uki.

Program ini merupakan bagian dari strategi pencegahan dini yang bertujuan menjaga kualitas hidup anak-anak Indonesia sejak usia sekolah.

Presiden Prabowo juga meluncurkan program Revitalisasi Sekolah, dengan target merenovasi 11.440 sekolah pada 2025. Fokusnya adalah sekolah-sekolah negeri maupun swasta di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) dan wilayah padat penduduk dengan fasilitas belajar yang memprihatinkan.
Dana sekitar Rp20 triliun telah dialokasikan dalam APBN 2025 untuk program ini.

“Berdasarkan data, ada lebih dari 119 ribu sekolah rusak. Bahkan, ada siswi yang terpaksa menahan buang air kecil karena toilet sekolah tidak layak. Ini kondisi yang mengkhawatirkan,” jelas Uki.

Program ini menyasar sekolah rusak berat dan sedang yang menghambat proses belajar-mengajar dan kenyamanan siswa, terutama perempuan.

Uki menegaskan peringatan Hari Anak Nasional 2025 bukan sekadar seremoni. Presiden Prabowo ingin menjadikannya momentum perubahan nyata, memastikan seluruh anak Indonesia mendapatkan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan lingkungan belajar yang aman dan layak.

“Anak-anak adalah fondasi masa depan bangsa. Investasi terhadap mereka hari ini adalah kunci membangun Indonesia yang lebih maju di masa depan,” tutup Uki.

Baca juga :

Media Massa Diminta Kawal Program Sekolah Rakyat
‘Waskita Mengajar’ Bantu Tingkatkan Kualitas Pendidikan Anak Indonesia

Artikel Terkait