Waisai, SenayanTalks – Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, memiliki pesona keindahan alam yang dapat menjadi destinasi wisata yang mendunia. Komitmen menjaga kelestarian lingkungan dan peningkatan layanan kualitas pariwisata mutlak dilakukan agar jumlah kunjungan meningkat dan wisatawan betah berlama-lama di Raja Ampat.
Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Dinas Pariwisata Pemkab Raja Ampat Klasina Rumbekwan saat menerima audiensi perwakilan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang telah memberikan pelatihan dan pendampingan terhadap pelaku usaha penginapan lokal (homestay) di Desa Friwen, Waigo Selatan, Raja Ampat.
“Kami sudah menyesuaikan strategi pengembangan daerah untuk mendorong wisatawan yang sadar kualitas dan kelestarian lingkungan, bukan hanya kuantitas. Apalagi, Raja Ampat telah ditetapkan sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark yang harus dijaga secara serius,” ujar Klasina.
Dinas Pariwisata Pemkab Raja Ampat, lanjut dia, merasa senang dengan inisiatif ITB membantu pelaku usaha homestay melalui pelatihan. Kegiatan ini sejalan dengan program kerja yang tengah dilakukan. Berbagai pelatihan teknis bagi pengelola homestay telah dilaksanakan seperti seperti pelatihan keamanan dan keselamatan wisata, serta standarisasi layanan homestay. Termasuk hal detail seperti pemakaian sprei berwarna putih di kamar tidur untuk meningkatkan kualitas visual dan kebersihan.
“Saat ini Raja Ampat diarahkan untuk menjadi “high quality destination” sesuai arahan strategis dari Kementerian Pariwisata,” tegas Klasina.
Ketua Tim Program Pengabdian Masyarakat ITB Dr. Isti Raafaldini Mirzanti mengatakan ITB berkomitmen mendukung Raja Ampat menjadi destinasi pariwisata berkualitas. Oleh karena itu, ITB turun langsung meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelola homestay agar kualitas pelayanannya bertambah.
Pelatihan langsung disampaikan dosen-dosen ITB yang berasal dari Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) dan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) yaitu Sonny Rustiadi, Ph.D., Zartikazahra Nurulfiqri, MBA., dan Zulfikar Rifan, MBA. Adapun materi pelatihan meliputi Kokreasi Desain Interior yang berkarakter, Pembuatan Pitch Deck untuk Kesiapan Investasi, dan Penyusunan Laporan Keuangan Terstandar.
Ecotourism
Dinas Pariwisata Pemkab Raja Ampat, tutur Klasina, sangat terbuka terhadap program lanjutan dari ITB, terutama dalam bentuk pendampingan pasca-pelatihan, khususnya untuk pengelolaan keuangan dan pengelolaan sampah. Ini dua area penting yang akan mendukung keberlanjutan wisata di kampung-kampung Raja Ampat.
Pihaknya sudah meminta pengelola homestay di Raja Ampat untuk menerapkan pariwisata berkelanjutan yang mudah dilakukan dalam kegiatan sehari-hari. Dinas juga aktif melakukan monitoring berkala atas operasional homestay.
“Kami tidak lagi menggunakan air minum dalam botol plastik saat menjamu tamu. Semua diganti dengan cangkir agar bisa digunakan ulang. Prinsip ini juga kami sampaikan kepada para pengelola homestay,” tutur Klasina.
Standardisasi eco toilet kini telah menjadi norma. Selain itu, terdapat kesepakatan dengan para investor agar bahan bangunan yang digunakan adalah material lokal dan ramah lingkungan. Pemerintah juga secara aktif menjadi mediator dalam kontrak kerja antara investor atau operator asing dengan masyarakat lokal.
“Kami ingin menjaga agar semua pihak mendapat manfaat adil dari kemitraan tersebut, tanpa merugikan masyarakat di kemudian hari,” ungkap Klasina.
Dalam hal pendidikan, Pemkab Raja Ampat telah memiliki SMK dan universitas pariwisata di Waisai, serta sekolah swasta di Desa Sawinggrai dengan sistem internasional yang mendukung pelatihan pemandu wisata dan pelaku pariwisata muda.
Meski begitu, logistik pariwisata masih sebagian besar bergantung pada pasokan dari luar, seperti Sorong dan Manado, khususnya untuk kebutuhan non-lokal.
Untuk promosi, Dinas Pariwisata bekerja sama dengan TV swasta untuk pasar domestik, serta menggandeng pemerintah pusat untuk mengikuti pameran internasional di negara-negara utama wisatawan Raja Ampat, yaitu Jerman dan Amerika Serikat.
Terkait pemasaran, pelaku homestay banyak menggunakan kanal swasta seperti stayrajaampat.com. Namun saat ini Pemkab Raja Ampat juga sedang menyiapkan kanal resmi sipari-rajaampat.id, yang akan menjadi platform utama untuk informasi dan reservasi akomodasi di seluruh Raja Ampat.
Baca juga :
SBM ITB Bekali UMKM Bandung Strategi Branding
Berburu Gadget dan Makan di Senayan Trade Center