Search
Close this search box.

Kampus Harus Lahirkan Talenta Digital Mumpuni

Jakarta, SenayanTalks – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mencetak talenta digital Indonesia yang siap bersaing di era kecerdasan buatan (AI). Melalui pendekatan kolaboratif, pemerintah menggandeng kampus-kampus untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan digital mulai dari tingkat dasar hingga lanjutan, termasuk keahlian dalam bidang AI dan keamanan siber.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyatakan bahwa transformasi digital nasional hanya akan berhasil jika ditopang oleh sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan beretika dalam menghadapi tantangan teknologi.

“Kami ingin AI dan teknologi canggih lainnya tidak hanya dikuasai negara besar, tetapi juga menjadi alat kreasi anak-anak bangsa. Karena itu, kami ajak kampus-kampus untuk bergerak bersama,” kata Meutya dalam puncak Dies Natalis ke-13 Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957, Jakarta Selatan, Jumat (25/7/2025).

Menurut Meutya, setelah pembangunan infrastruktur digital nasional berjalan masif dalam beberapa tahun terakhir, kini saatnya fokus bergeser ke pembangunan manusianya.

“Transformasi digital tidak akan berarti tanpa SDM yang cakap dan siap menghadapi tantangan zaman,” tambahnya.

Sebagai langkah nyata, Kemkomdigi dan IBI Kosgoro 1957 menandatangani nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama (MoA) dalam rangka penguatan talenta digital nasional. Kolaborasi ini mencakup pelatihan kecakapan digital, literasi digital untuk mahasiswa, hingga pengembangan keahlian dalam bidang keamanan siber dan AI.

“Hari ini Kemkomdigi bekerja sama dengan IBI Kosgoro untuk tidak hanya membangun infrastrukturnya, tetapi juga membangun manusianya,” ujar Meutya.

Kemkomdigi memandang institusi pendidikan sebagai mitra kunci dalam menciptakan ekosistem digital yang berdaya saing dan beretika. Mahasiswa dan kampus diharapkan menjadi agen perubahan yang menciptakan ruang digital aman, inklusif, dan produktif.

“Negara tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh peran kampus dan mahasiswa untuk menciptakan ruang digital yang aman dan berdaya guna,” tutup Meutya.

Baca juga :
Dosen Fasilkom Mercu Buana Beri Pelatihan AI bagi UMKM
Kampus di Kawasan Senayan Jakarta Selatan: Pusat Pendidikan di Tengah Kota

Artikel Terkait