Jakarta, SenayanTalks — PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI resmi menyalurkan pembiayaan sebesar Rp150 miliar kepada PT Fajar Mitra Krida Abadi (Famika) untuk mempercepat transformasi digital berbasis infrastruktur jaringan fiber optic di Indonesia, khususnya wilayah Indonesia Timur.
Pembiayaan ini menggunakan skema syariah Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) dan difokuskan pada pengembangan serta pengelolaan jaringan fiber optic jangka panjang yang berkelanjutan. Dana tersebut akan digunakan Famika untuk refinancing jaringan fiber optic sepanjang 3.412 km, mayoritas berada di Pulau Sulawesi, serta memperluas jaringan baru hingga 3.000 km.
“Dukungan pembiayaan dari PT SMI ini adalah bentuk komitmen kami untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital nasional. Famika merupakan mitra strategis dalam mendorong program fiberisasi dan transformasi digital yang inklusif,” ujar Arief Subekti, Kepala Divisi Usaha Syariah PT SMI.
Sementara itu, Direktur Utama Famika, Amir Jatmiko, menyebut pembiayaan ini menjadi tonggak penting dalam peralihan model bisnis perusahaan. Dari penyedia jasa konstruksi jaringan (Outside Plant/OSP), Famika kini menargetkan menjadi pengelola infrastruktur jaringan fiber optic berbasis recurring income yang berkelanjutan.
“Kami ingin menciptakan model bisnis yang sehat dan berdaya saing tinggi. Tak hanya membangun jaringan, tetapi juga mengelolanya sebagai aset produktif dengan margin EBITDA yang tinggi,” jelas Amir.
Famika akan mengembangkan tiga pilar pendapatan utama, yakni Konstruksi Telekomunikasi (OSP), Managed Service Infrastruktur, dan Investasi Jaringan Fiber Optic (Asset-Based Model).
Strategi ini diyakini akan mengurangi ketergantungan pada proyek jangka pendek serta meningkatkan porsi pendapatan berulang dalam lima tahun ke depan.
Menurut Direktur Keuangan Famika, Suparti Asno, ada lima manfaat strategis dari pembiayaan PT SMI bagi Famika, yakni memperkuat struktur permodalan, menurunkan cost of fund, menjamin arus kas yang lebih stabil, memperbesar skala aset produktif, dan meningkatkan daya tawar dalam konsolidasi pasar ISP dan fiberisasi nasional.

PT SMI telah menjadi pemain penting dalam akselerasi pembangunan infrastruktur digital. Hingga Juni 2025, SMI tercatat telah mendukung proyek infrastruktur telekomunikasi senilai Rp107,75 triliun, mencakup pembangunan 590 menara dan hampir 3.000 jaringan fiber optic baru.
“Kolaborasi ini tidak hanya mendukung transformasi digital nasional, tapi juga membuka akses konektivitas yang lebih merata hingga ke pelosok negeri,” imbuh Arief.
Sementara itu, Famika yang telah berkiprah selama lebih dari dua dekade di sektor telekomunikasi, terus memperluas perannya dari konstruksi ke investasi jangka panjang dengan proyek-proyek strategis dari BUMN dan pemerintah daerah.
Dengan kerja sama ini, Famika optimis bisa menjadi penyedia jaringan andal bagi rumah tangga, institusi pendidikan, e-commerce, dan pelaku smart city di seluruh Indonesia.
Baca juga :
SDG Indonesia One Jadi Solusi Pembiayaan Inklusif dan Inovatif
PT SMI Minta Kejaksaan Agung Bantu Perkuat Tata Kelola Perusahaan