Search
Close this search box.

Mengenang Arif Budimanta: Sosok Pancasilanomics

Jakarta, SenayanTalks – Ekonom senior dan Rektor Universitas Paramadina, Didik J. Rachbini, mengenang mendiang Dr. Arif Budimanta sebagai sosok pemikir ekonomi konstitusi dan penggagas Pancasilanomics.

Selain itu, dunia keagamaan, khususnya Muhammadiyah, juga ikut berbela sungkawa atas kepergian figur inspiratif ini.

Didik J. Rachbini menyebut Arif sebagai aktivis, akademisi, dan politisi yang berkiprah di PDIP, serta tokoh penting di Megawati Institute. Ia menyoroti kontribusi Arif dalam mempopulerkan ekonomi Pancasila berbasis Pasal 33 UUD 1945.

“Kepergiannya terlalu cepat, tetapi banyak hikmah dan pelajaran yang bisa dikenang untuk generasi selanjutnya,” ujar Didik.

PP Muhammadiyah juga menyampaikan duka cita yang mendalam. Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah, mengenang Arif sebagai pribadi yang “jernih, rendah hati, dan selalu mengutamakan kepentingan yang lebih besar” dalam kontribusinya di Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PP Muhammadiyah.

Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, menyampaikan bahwa Arif sangat berdedikasi dalam memajukan ekonomi warga di persyarikatan, termasuk pengembangan gerakan bisnis berbasis umat.

“Beliau adalah sosok intelektual, pemikir, dan juga aktivis serta pimpinan organisasi yang memiliki dedikasi dan komitmen tinggi untuk memajukan persyarikatan, umat, dan bangsa,” kata Mu’ti.
detiknews

Warisan Arif Budimanta

Almarhum Arif Budimanta meninggalkan karya penting seperti “Pancasilanomics: Ekonomi Pancasila dalam Gerak” (2019) dan “Arsitektur Ekonomi Indonesia”, serta kiprah di DPR, Megawati Institute, dan Universitas Paramadina. Ia juga aktif berkiprah dalam dunia pemikiran keagamaan lewat Muhammadiyah.

Didik menyatakan bahwa pemikiran Arif tentang ekonomi politik berpijak pada konstitusi dan keberpihakan terhadap rakyat harus terus menjadi warisan intelektual bagi generasi berikutnya.

Baca juga :

Artikel Terkait

Berita Sebelumnya