Search
Close this search box.

Merawat Warisan Tak Tergantikan Bagi Kehidupan Pulau Obi

Jakarta, SenayanTalks – Air merupakan sumber kehidupan yang tak tergantikan bagi manusia maupun alam. Menjaga aliran air tetap jernih dan bersih merupakan tantangan di tengah dinamika pembangunan khususnya aktivitas pertambangan. Kondisi inilah yang terjadi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, yang menjadi lokasi operasi penambangan nikel PT Trimegah Bangun Persada, Tbk (Harita Nickel).

Kualitas air tetap terjaga jernih, bersih, dan aman untuk masyarakat terutama di aliran sungai Akelamo, sumber air baku bagi warga di desa Kawasi yang lokasi tidak jauh dari penambangan. Lestarinya sumber air sungai Akelamo tak lepas dari peran Harita Nickel yang merawat ekosistem sungai hingga menerapkan prinsip tata kelola kualitas air yang efisien dan berkelanjutan.

Kemampuan Harita Nickel menjaga kualitas air dan aliran sungai Akelamo menuai apresiasi akademisi. Dosen dan Peneliti Kelompok Keahlian Rekayasa Air dan Limbah Cair Institut Teknologi Bandung (ITB) Muhammad Sonny Abfertiawan mengungkapkan aliran sungai Akelamo mengalir deras dan tak henti-hentinya melintasi daratan seperti benang perak yang ditarik kencang di atas bumi laut.

Meski penambangan tidak jauh dari sungai dan truk-truk tak lelah bekerja namun aliran sungai tak pernah surut seakan menolak untuk kehilangan jiwanya. Sungai Akelamo tetap indah. Menjadi lokasi yang nyaman untuk ikan bersemayam dan menarik kupu-kupu Ornithoptera aesacus ke tepiannya.

Tak hanya itu, udara segar dengan aroma tanah yang lembab dan bunga-bunga liar yang tumbuh menandakan terjaga dan terawatnya ekosistem sungai. Ini bukanlah sungai yang mati melainkan sungai yang tetap bergerak dan berdampak terhadap kehidupan.

Windy Prayogo, Environment Marine Manager Harita Nickel, menjelaskan bahwa pihaknya sadar betul bahwa kegiatan penambangan dan bongkar muat nikel yang dilakukan Harita, lokasinya tidak jauh dari pemukiman warga, aliran sungai, dan perairan laut Pulau Obi. Oleh karena itu, pihaknya wajib menjaga kelestarian lingkungan dan tidak boleh sampai tercemar oleh kegiatan penambangan.

Untuk memastikan air tambang dan air sisa hasil pengolahan yang diolah memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan, Harita Nickel menerapkan sistem pemantauan kualitas air secara berkala. Sistem ini mengacu pada SPARING (Sistem Pemantauan Kualitas Air Limbah Industri Secara Terus Menerus dan Dalam Jaringan) dari Kementerian Lingkungan Hidup. Selain itu, perusahaan juga melakukan pengujian kualitas air secara berkala melalui laboratorium independen terakreditasi.

“Pengelolaan limbah cair kegiatan penambangan terkoneksi langsung dengan Kementerian LHK indonesia secara online dengan menggunakan instrumen SPARING,” kata Windy dalam acara Energy & Mining Editor Society (E2S) Retret 2025 bertema “Collaboration to Advance The ESDM Sector” di Kinasih Resort and Conference, Bogor pada Sabtu (9/8/2025).

Ke depan, lanjut Windy, Harita Nickel terus mengembangkan inovasi dalam pengelolaan air yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Upaya ini juga menjadi bagian dari komitmen jangka panjang Harita Nickel dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya yang ke-6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak) dan ke-13 (Penanganan Perubahan Iklim).

Salah satu cara yang ditempuh Harita untuk menjaga kualitas air di Pulau Obi adalah dengan pengendalian sedimen secara efektif. Harita Nickel membangun dan mengelola lebih dari 52 kolam sedimentasi di area Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Trimegah Bangun Persada (TBP) dan PT Gane Permai Sentosa (GPS).

Kolam-kolam ini dirancang untuk menangkap partikel sedimen yang terbawa dari aktivitas penambangan, sebelum air dilepaskan ke lingkungan, sesuai dengan standar baku mutu yang dipersyaratkan dalam regulasi.

“Ukuran kolam sedimen lebih dari 500 ukuran kolam renang olimpiade,” ujar Windy.

Dengan sistem yang adaptif dan pendekatan yang terintegrasi, Harita Nickel menunjukkan bahwa pengelolaan air yang berkelanjutan bukan hanya mungkin dilakukan, tetapi juga penting untuk memastikan keberlangsungan industri dan lingkungan di masa depan.

Good mining practice

Praktik tambang sekarang ini sudah tidak bisa lagi dipandang selalu negatif. Pasalnya syarat ketat yang diatur pemerintah dikombinasikan dengan tuntutan masyarakat dunia terhadap praktik tambang yang berkelanjutan jadi kewajiban yang tidak bisa ditawar perusahaan.

Guru Besar Geologi Unpad, Mega Fatimah Rosana, menyebutkan praktik yang dilakukan Harita Nickel patut menjadi contoh bagi perusahaan lain. Harita Nickel telah menunjukkan kepada pemerintah dan masyarakat bahwa implementasi Good Mining Practice (GMP) benar-benar telah diterapkan.

Mega Fatimah Rosana bersama dua koleganya, Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alam, dan Mochamad Candra Wirawan Arief, mengaku telah melihat secara langsung operasional Harita Nickel mulai dari hulu ke hilir.

Mega berpendapat, Harita Nickel adalah perusahaan yang taat pada peraturan. Hal ini ia buktikan setelah melihat secara langsung bagaimana perusahaan menjalankan operasional pertambangan, pabrik pengolah nikel, hingga pengelolaan air dari area perusahaan sebelum dilepaskan ke laut.

“Menurut saya, Harita Nickel perusahaan yang sangat patuh pada peraturan, semua kewajibannya terutama terhadap lingkungan, dijalankan. Bahkan kalau saya bilang, apa yang sudah dilakukan ini, melampaui kewajibannya,” ungkap Mega saat bercerita pengalamannya mengunjungi Pulau Obi.

Nilai tambah Harita Nickel, lanjutnya, berhasil melakukan upaya konservasi sumber daya mineral. Limonit atau nikel kadar rendah yang sebelumnya tidak digunakan dan hanya dijadikan sebagai overburden, oleh perusahaan berhasil diolah menjadi produk bernilai tinggi dengan menggunakan metode High Pressure Acid Leaching (HPAL).

“Bahkan limbah dari pabrik pengolah nikel berupa slag juga diolah lagi menjadi material bangunan. Dan ini digunakan untuk membangun rumah warga di pemukiman baru, yang saya lihat sendiri kualitas bangunannya sangat kokoh,” imbuhnya.

Selain aspek lingkungan, apresiasi juga diberikan atas kepedulian perusahaan terhadap masyarakat. Tidak hanya mendukung program pemerintah daerah untuk pemekaran wilayah dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, menurutnya perusahaan juga menyediakan fasilitas penunjang, seperti sekolah, rumah ibadah hingga pusat perbelanjaan.

“Fasilitas di permukiman baru ini menurut saya lebih dari layak. Saya lihat kegiatan belajar mengajar di sekolah berjalan dengan baik, ekonomi warga juga sudah mulai tumbuh dengan adanya warga yang berjualan di sana,” seraya menambahkan apa yang sudah dilakukan Harita Nickel ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan lainnya.

Pendapat sama dikatakan Mochamad Candra Wirawan Arief, akademisi dan peneliti di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan serta Center for Environment and Sustainability Science Universitas Padjadjaran. Alat-alat besar pertambangan memang telah mengubah lanskap satu sisi Pulau Obi karena proses penambangan yang masih berlangsung. Namun, Harita Nickel mampu menghijaukan kembali lokasi bekas tambang yang direklamasi setelah operasi selesai.

Candra mengungkapkan bahwa Harita Nickel membuat kolam-kolam pengendapan yang luas untuk memastikan air dan sedimen tertampung dengan baik dan air olahan sisa tambang dapat dipergunakan kembali. Selain itu, terak nikel sebagai sisa hasil pemrosesan juga telah mampu diolah sebagai bahan bangunan, bahkan digunakan untuk membuat formasi terumbu buatan yang ditanam sekitar pulau telah menjadi rumah ikan bagi biota laut lainnya.

Upaya tersebut, lanjut dia, dilakukan untuk mencegah dan mengurangi turunnya sedimen hasil penambangan ke perairan Pulau Obi yang kaya akan terumbu karang dan sumber daya ikan yang penting bagi masyarakat lokal. Kondisi ini dapat terjadi saat curah hujan sangat tinggi dan debit air yang tinggi. Adanya kolam-kolam pengendapan merupakan mitigasi risiko yang dilakukan Harita Nickel agar aktivitas penambangan tidak mencemari lingkungan perairan Pulau Obi.

Audit internasional

Komitmen menerapkan GMP terus dibuktikan Harita Nickel dengan sukarela mengajukan diri untuk menjalani proses audit oleh lembaga audit independen yang dikenal paling ketat di dunia, The Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA). Proses audit yang telah dimulai pada Oktober tahun 2024, dan telah memasuki tahap kedua pada bulan April 2025. Ini akan menjadi yang pertama di Asia untuk perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi.

Auditor independen di Indonesia yang disetujui IRMA, SCS Global Services (SCS), akan melihat apakah perusahaan yang beroperasi di Halmahera Selatan, Maluku Utara ini telah menghormati hak-hak asasi manusia, mendengarkan aspirasi masyarakat di sekitar wilayah operasional, menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan suportif, sekaligus meminimalisir kerusakan lingkungan dan meninggalkan warisan yang positif.

Total, ada lebih dari 400 persyaratan standar IRMA yang akan melalui proses audit. Hasil penilaian akan berupa laporan audit publik yang dirilis secara lokal dan di situs IRMA.

Director of Health, Safety and Environment Harita Nickel, Tonny Gultom mengatakan faktor transparansi menjadi alasan untuk mengikuti audit IRMA secara sukarela. Transparansi ini menunjukkan bahwa penerapan praktik penambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan merupakan komitmen perusahaan, sekaligus upaya mendukung visi pemerintah Indonesia untuk sektor pertambangan yang transparan serta bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial.

Tonny menegaskan keberadaan Harita Nickel harus bermanfaat untuk masyarakat dan negara sehingga sejak awal kehadiran di Pulau Obi, Harita Nickel senantiasa melakukan perbaikan dan komitmen menjaga lingkungan. Misalnya menjadikan laporan assurances dan uji tuntas (due diligence) sebagai acuan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Sebelum memulai proses pertambangan, Harita Nickel telah mengantongi berbagai kajian akademis yang menjadi fundamental praktik operasional yang bertanggung jawab. Di antaranya, kajian hidrologi dan perencanaan tata guna lahan yang menjadi acuan rencana pengelolaan air yang komprehensif, meliputi penggunaan, daur ulang dan penyaluran air secara bertanggung jawab di seluruh area operasional.

Seiring dengan meningkatnya aktivitas pengolahan dan pemurnian bijih nikel, pengelolaan lingkungan Harita Nickel juga turut berkembang untuk memenuhi standar yang lebih tinggi. Fasilitas penimbunan sisa hasil produksi (Dry Stack Tailings Facility/ DSTF) diterapkan di area bekas galian tambang, lengkap dengan sistem pengelolaan dan prosedur pengujian air yang secara signifikan meningkatkan aspek keselamatan pengelolaan tailing serta mencegah risiko pencemaran air.

Harita Nickel menerapkan pengelolaan lingkungan laut untuk memantau dan melindungi ekosistem laut sekitar kegiatan perusahaan. Pengelolaan mencakup kualitas air, plankton, benthos, ikan dan karang serta indikator kesehatan lingkungan laut lainnya.

“Kami juga memulai penilaian risiko alam berbasis lanskap yang mengacu pada rekomendasi Task Force on Nature-related Financial Disclosure (TNFD), untuk lebih memahami dan memitigasi risiko hidrologis dan ekologis,” kata Tonny bersemangat.

Tonny memastikan komitmen terhadap standar internasional seperti IRMA, bukan satu-satunya yang diadopsi Harita Nickel. Perusahaan juga telah memulai proses penilaian kesesuaian atas praktik pengadaan bertanggung jawab melalui Responsible Minerals Assurance Process (RMAP) dari Responsible Minerals Initiatives (RMI).

“Status kesesuaian yang diperoleh dari audit ini menegaskan bahwa sistem manajemen risiko Harita Nickel telah diterapkan sesuai dengan standar yang berlaku. Perusahaan juga akan menerbitkan secara rutin Laporan Keberlanjutan, yang menyoroti kinerja dan menguraikan prioritas perbaikan di bidang lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) ke depannya,” tutur Tonny.

Konsisten Harita Nickel menyelaraskan diri dengan standar keberlanjutan yang diakui secara global niscaya tak hanya berdampak terhadap efisiensi operasional dan kepercayaan pemangku kepentingan tetapi juga menjaga dan merawat kelestarian warisan yang tak tergantikan. Sebab kekayaan alam dan lingkungan merupakan titipan anak cucu bukan warisan yang dieksploitasi seenaknya.

Baca juga :

Artikel Terkait

Berita Sebelumnya