Search
Close this search box.

Netty Prasetiyani Desak Kemenkes Perkuat Layanan Primer

Anggota DPR RI Fraksi PKS, Netty Prasetiyani, menyoroti alokasi anggaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam Rapat Kerja bersama Menteri Kesehatan di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (4/9). (FOTO: FPKS DPR RI)

Jakarta, SenayanTalks – Anggota DPR RI Fraksi PKS, Netty Prasetiyani, menyoroti alokasi anggaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam Rapat Kerja bersama Menteri Kesehatan di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (4/9). Ia meminta agar tambahan anggaran tidak hanya fokus pada besaran nominal, tetapi juga menjamin optimalisasi layanan primer, pencegahan penyakit, dan program quick win Presiden Prabowo.

Legislator Komisi IX DPR ini mempertanyakan kriteria prioritas Kemenkes dalam membagi anggaran antara program jangka pendek quick win dan program jangka panjang transformasi kesehatan.

“Kita perlu tahu seperti apa kriteria Kemenkes dalam membagi konsentrasi antara penyuksesan program quick win dengan transformasi kesehatan. Karena di lapangan, fasilitas kesehatan masih banyak melakukan penyesuaian,” ujar Netty.

Netty juga menyoroti realisasi belanja barang Kemenkes yang baru mencapai 30,9% dari Rp51,7 triliun. Padahal, sebagian besar usulan tambahan anggaran diarahkan untuk kebutuhan layanan primer seperti vaksin, imunisasi, dan alat kesehatan.

Ia menekankan bahwa capaian imunisasi dasar lengkap baru 42,6% dan notifikasi TBC baru 47%. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap ketersediaan vaksin, obat, dan alat kesehatan jika realisasi anggaran terus terlambat.

Selain soal anggaran, Netty menyoroti beban ganda tenaga kesehatan di puskesmas, yang tidak hanya melayani pasien tetapi juga melaksanakan program pemeriksaan kesehatan gratis di sekolah-sekolah.

“Puskesmas bebannya luar biasa. Pertanyaannya, bagaimana pemerintah memastikan dukungan bagi tenaga medis agar mereka terlindungi kesejahteraannya?” tegasnya.

Di akhir pernyataannya, Netty menegaskan bahwa tambahan anggaran harus mencerminkan komitmen mempercepat transformasi kesehatan nasional.

“Kami berharap usulan tambahan anggaran ini betul-betul menggambarkan upaya memperkuat layanan primer, mempercepat transformasi, dan meningkatkan ketahanan kesehatan nasional,” pungkasnya.

Baca juga :

Artikel Terkait

Berita Sebelumnya