Search
Close this search box.

Pelaku Industri Gim Indonesia Jaring Investor Luar Negeri

Köln, SenayanTalks – Partisipasi Indonesia di ajang Gamescom 2025 membawa hasil positif. Hingga hari kedua pameran, Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI berhasil memfasilitasi 150 pertemuan bisnis (business matching) antara 10 pelaku industri gim Indonesia dengan buyer, penerbit, dan pengembang gim dari berbagai negara, termasuk Jerman, Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Inggris, Prancis, dan Singapura.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi, menegaskan bahwa temu bisnis ini bertujuan memperbesar peluang kolaborasi dan membuka akses pasar global.

“Kemendag berkomitmen memastikan partisipasi di pameran internasional seperti Gamescom ditindaklanjuti dengan kerja sama konkret. Temu bisnis ini memberi ruang bagi pelaku gim Indonesia untuk langsung berinteraksi dengan mitra potensial,” ujarnya, Jumat (22/8).

Pertemuan bisnis difasilitasi melalui platform MeetToMatch yang memungkinkan presentasi produk, diskusi, hingga negosiasi dengan investor dan penerbit global.

Sejumlah penjajakan kerja sama telah terbangun, antara lain penerbitan gim dengan perusahaan Amerika Serikat, distribusi dengan mitra di Korea Selatan dan Belanda, serta peluang investasi dari Prancis.

Business Development Director Agate, Vincentius Hening, mengaku Gamescom memberi kesempatan besar. “Ada penerbit dari Tiongkok, Inggris, hingga Amerika Serikat yang menyatakan ketertarikan. Ini peluang tindak lanjut pascapameran,” ungkapnya.

Pendiri SLAB Games, Hermanto, menambahkan, interaksi tatap muka sangat penting. “Melihat ekspresi mereka saat mencoba gim kami memberikan pengalaman berharga dan peluang kolaborasi,” katanya.

Selain Agate dan SLAB Games, partisipan Indonesia di Gamescom 2025 termasuk Separuh Interactive, Digital Happiness, Busy Beaver Studio, Gambir Studio, Lapakgaming, Kumagema, Rizero Studios, dan GU-Studio.

Unjuk reputasi

Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag, Ari Satria, menyebut ajang ini juga sebagai sarana pembelajaran.

“Pelaku usaha bisa memahami tren global, standar kualitas, hingga kebutuhan pasar internasional,” jelasnya.

Atase Perdagangan RI Berlin, Febi Adrian, menambahkan bahwa Gamescom juga penting untuk membangun reputasi.

“Bukan hanya soal transaksi, tetapi juga reputasi Indonesia sebagai mitra bisnis tepercaya,” katanya.

Kepala ITPC Hamburg, Faried Wirawan Rachman, menyebut Gamescom Jerman sebagai entry point menuju rantai pasok global industri gim.

Menurut Euromonitor International, ekspor jasa game developer, animation, and digital content services Indonesia mencapai USD 1,33 miliar pada 2024, dengan pertumbuhan rata-rata 8,54% sepanjang 2018–2024.

Kemendag berharap partisipasi di Gamescom 2025 dapat memperkuat posisi Indonesia dalam industri gim global sekaligus meningkatkan daya saing ekspor sektor kreatif.

Baca juga :

Artikel Terkait

Berita Sebelumnya