Search
Close this search box.

Pengibaran Bendera One Piece Dinilai Bentuk Kritik dan Harapan

Jakarta, SenayanTalks — Pengibaran bendera bajak laut dari serial anime Jepang One Piece oleh sejumlah warga Indonesia menjelang Hari Kemerdekaan 17 Agustus menuai reaksi dari sejumlah pejabat tinggi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menteri Pertahanan Jenderal Syafrie Syamsuddin, dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi kompak mengingatkan masyarakat untuk bijak menggunakan simbol-simbol yang berpotensi mengganggu kesakralan bendera merah putih dan semangat nasionalisme.

Bendera yang dimaksud adalah Jolly Roger, simbol khas bajak laut yang identik dengan kru Straw Hat Pirates pimpinan Monkey D. Luffy dalam anime One Piece. Serial ini, populer sejak era 1990-an, kerap dipandang sebagai representasi kebebasan, perlawanan terhadap ketidakadilan, dan anti-korupsi. Namun, pengibaran bendera tersebut bersama bendera merah putih memicu perdebatan publik, sebagian menilai sebagai ekspresi kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah.

Masih wajar

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hj Meity Rahmati, menilai fenomena ini masih berada dalam batas wajar di negara demokrasi. Menurutnya, banyak warga mengibarkan bendera One Piece sebagai bagian dari hobi atau kecintaan terhadap budaya pop Jepang.

“One Piece sangat populer di kalangan anak-anak 80-an akhir dan 90-an. Komunitas penggemarnya sudah ada sejak lama. Seperti halnya Naruto, banyak yang begitu menggemari hingga memakai kostumnya. Saya pun anak 80-an, jadi paham betul fenomena ini,” ujar Meity.

Meski demikian, Meity mengimbau agar bendera One Piece tidak dipasang berdampingan dengan bendera merah putih, terlebih menjelang peringatan Hari Kemerdekaan.

“Saya yakin ini tidak mengurangi kesakralan merah putih, tetapi sebaiknya dihindari di momen seperti ini agar fokus tetap pada perayaan kemerdekaan,” tambahnya.

Meity juga mengakui bahwa kritik dan kekecewaan terhadap pemerintah adalah hal yang sah dalam negara demokrasi. Namun, ia meminta masyarakat memberi kesempatan kepada pemerintahan Presiden Prabowo untuk membuktikan komitmennya terhadap kesejahteraan rakyat.

“Pemerintahan ini baru berjalan satu tahun sebulan, jadi masih banyak waktu untuk menilai dampaknya terhadap pembangunan,” pungkas Meity.

Fenomena pengibaran bendera One Piece ini mencerminkan persinggungan antara budaya pop global dan simbol-simbol nasional. Perdebatan yang muncul menjadi pengingat pentingnya keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan penghormatan terhadap identitas kebangsaan.

Baca juga :

Artikel Terkait