Search
Close this search box.

Penjualan Sertifikat Energi Terbarukan PLN Naik 14 Persen Secara Tahunan

Jakarta, SenayanTalks — PT PLN (Persero) mencatat lonjakan signifikan dalam penjualan Renewable Energy Certificate (REC) sebagai bagian dari upaya percepatan transisi energi dan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Hingga Juni 2025, penjualan REC PLN mencapai 13,68 Terawatt hour (TWh), naik 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

REC merupakan layanan unggulan PLN dalam program Green as a Service (GEAS), yang memberikan pengakuan resmi kepada pelanggan atas penggunaan listrik berbasis EBT. Satu unit REC mewakili penggunaan 1.000 kilowatt hour (kWh) listrik dari sumber energi terbarukan, dengan harga terjangkau hanya Rp35.000 per unit.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa layanan REC memberikan solusi praktis dan terpercaya bagi pelaku industri dan bisnis yang ingin menggunakan listrik hijau secara legal dan diakui internasional.

“PLN berkomitmen untuk mendukung daya saing industri Indonesia dengan menyediakan listrik hijau yang sepenuhnya bersumber dari pembangkit EBT. Layanan ini mudah, cepat, dan transparan,” ujar Darmawan.

Layanan listrik hijau ini telah digunakan oleh berbagai perusahaan besar seperti Nike, PT HM Sampoerna Tbk, PT Cheil Jedang Indonesia, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT Asahimas Chemical, dan lainnya.

Imron Hamzah, Head ID SMS Department PT HM Sampoerna Tbk, menyambut baik kerja sama berkelanjutan dengan PLN dalam penyediaan listrik hijau. “Kerja sama ini sudah berlangsung selama 3 tahun dan sejalan dengan komitmen kami terhadap efisiensi energi dan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh General Manager PT Inecda Plantation, Khamdi, yang menilai kolaborasi ini sejalan dengan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

“Kami berharap langkah ini memberi dampak positif dalam membangun ekosistem industri yang lebih berkelanjutan,” kata Khamdi.

Sejak diluncurkan pada 2020, REC PLN terus mencatatkan pertumbuhan signifikan. Berikut adalah data penjualan REC:

  • 2021: 308.610 MWh
  • 2022: 1.762.953 MWh
  • 2023: 3.543.638 MWh
  • 2024: 5.382.245 MWh
  • Semester 1 2025: 2.689.117 MWh

Hingga kini, terdapat 10 pembangkit PLN yang menyuplai listrik hijau untuk program REC, antara lain:

  • PLTP Kamojang
  • PLTP Ulubelu
  • PLTP Lahendong
  • PLTP Ulumbu
  • PLTA Cirata
  • PLTA Bakaru
  • PLTA Orya Genyem
  • PLTA Saguling
  • PLTA Mrica
  • PLTM Lambur

Baca juga :
Pendanaan Hijau Butuh Inovasi dan Kolaborasi
FABA Jadi Inovasi Hijau untuk Bangun Ekonomi Lokal

Artikel Terkait