Bogor, SenayanTalks — PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmennya untuk memperkuat ketahanan energi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, sejalan dengan target Asta Cita pemerintah dalam mewujudkan swasembada energi dan ekonomi berkelanjutan.
Corporate Secretary Pertamina, Arya Dwi Paramita, mengatakan perusahaan energi pelat merah ini telah berkontribusi selama lebih dari tujuh dekade untuk menyediakan energi yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia, sambil memberikan multiplier effect melalui pengelolaan energi dan program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL).
“Pertamina menjadi salah satu tulang punggung energi nasional, dengan kontribusi besar terhadap ketahanan energi sekaligus mendukung perekonomian negara,” ujar Arya dalam Energy & Mining Editor Society (E2S) Retreat 2025 bertema “Collaboration to Advance the ESDM Sector” di Bogor, Sabtu (9/8/2025).
Produksi dan distribusi migas
Di sektor hulu, Pertamina mengelola 24% blok migas domestik dan telah memenuhi 69% kebutuhan minyak nasional serta 37% kebutuhan gas. Produksi migas melalui subholding Pertamina Hulu Energi (PHE) mencapai 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD), terdiri dari 557 ribu barel minyak per hari dan 2.798 MMSCFD gas.
Pada sektor kilang (midstream), Pertamina memenuhi 70% kebutuhan BBM nasional, serta mandiri 100% dalam produksi diesel dan avtur. Sementara di sektor distribusi (downstream), perusahaan mengoperasikan lebih dari 15.000 titik penjualan BBM, 6.700 gerai Pertashop, dan 573 lokasi BBM Satu Harga yang menjangkau wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
Jaringan pangkalan LPG juga mencakup lebih dari 260.000 titik di seluruh Indonesia, dengan program One Village One Outlet (OVOO) menjangkau 96% desa.
Kontribusi ekonomi nasional
Sepanjang 2024, Pertamina memberikan kontribusi Rp401,74 triliun kepada negara, terdiri dari pajak Rp275,68 triliun dan PNBP Rp116,70 triliun. Perusahaan juga menyerap produk dalam negeri (PDN) senilai Rp415 triliun, yang turut menggerakkan industri nasional.
“Pertamina adalah salah satu BUMN dengan kontribusi terbesar bagi penerimaan negara. Peran kami sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tegas Arya.

Arya mengungkapkan bahwa Pertamina mengadopsi strategi ganda (Dual Growth Strategy) untuk memperkuat bisnis eksisting sekaligus mengembangkan energi hijau. Strategi ini mencakup pengembangan ekosistem biofuel, ekspansi kapasitas energi panas bumi, hilirisasi produk kimia, dan bisnis rendah karbon lainnya.
Selain itu, Pertamina memperkuat penerapan Environment, Social, Governance (ESG) sebagai langkah menuju perusahaan berkelanjutan. Perusahaan mendukung target Net Zero Emission 2060 dan program yang berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya terkait energi bersih dan penanganan perubahan iklim.
“Pertamina akan terus mengembangkan pasokan energi untuk memenuhi kebutuhan saat ini sekaligus mempersiapkan energi masa depan,” tutup Arya.
Baca juga