Jakarta, SenayanTalks — PT Harsya Remitindo, penyedia layanan pengiriman uang lintas negara berizin yang telah beroperasi sejak 2012, resmi meluncurkan identitas barunya sebagai Pivot (dibaca: pi-vot). Transformasi strategis ini menandai langkah besar perusahaan dalam menjadi penyedia infrastruktur keuangan dan pembayaran digital yang terintegrasi, khusus untuk segmen bisnis-ke-bisnis (B2B) di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.
Sebelumnya dikenal luas sebagai perusahaan remitansi untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Taiwan dan Hong Kong, Pivot kini memperluas cakupan layanan dari remitansi ke platform B2B payment infrastructure. Pivot hadir dengan visi mendukung digitalisasi arus kas perusahaan melalui teknologi pembayaran yang aman, efisien, dan mudah diakses.
“Pivot hadir bukan hanya sebagai pengganti sistem manual, tapi sebagai solusi menyeluruh untuk mengelola pembayaran masuk dan keluar secara otomatis, cepat, dan transparan,” ujar Fajar Halim, CEO Pivot.
Dengan mengusung misi Grow Beyond Barriers, Pivot menawarkan empat pilar layanan utama untuk mendukung digitalisasi bisnis: Accept Payments: sistem penerimaan pembayaran berbagai kanal, Payouts: solusi transfer ke banyak pihak dalam sekali proses, Account and Balance Management: manajemen akun dan saldo secara otomatis, Wallet-as-a-Service: peluncuran dompet digital khusus untuk kebutuhan perusahaan.
Teknologi Pivot bersifat modular dan scalable, mendukung ribuan transaksi real-time dengan rekonsiliasi otomatis, pembagian saldo fleksibel, dan integrasi sistem yang mudah digunakan oleh berbagai sektor industri.
Platform Pembayaran Digital Pivot Mendukung Visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025
Transformasi Pivot sejalan dengan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 dari Bank Indonesia, yang menekankan pentingnya interoperabilitas, integrasi sistem, dan efisiensi. Pivot menyediakan solusi pembayaran digital yang mendukung kepatuhan regulasi nasional dan internasional, konektivitas antar sistem finansial, akses ke sistem pembayaran digital bagi pelaku usaha berbagai skala.
“Kami ingin memberdayakan semua perusahaan agar bisa bersaing dalam ekosistem digital, tanpa dibatasi infrastruktur atau birokrasi perizinan,” tambah Fajar.
Pivot beroperasi sebagai Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) kategori izin 1 dari Bank Indonesia, serta telah tersertifikasi ISO 27001:2022 dan PCI DSS, memastikan keamanan data dan kepatuhan tertinggi dalam setiap transaksi. Ini menjadikan Pivot sebagai mitra tepercaya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
“Kami membuka akses terhadap teknologi keuangan digital yang sebelumnya hanya dimiliki perusahaan besar. Kini semua bisnis bisa mengelola transaksi dan arus kas secara efisien,” jelas Kinantia Subiantoro, COO Pivot.
Dalam waktu kurang dari 100 hari sejak peluncurannya, Pivot telah bermitra dengan lebih dari 100 perusahaan dari berbagai industri, termasuk Janji Jiwa (F&B), Paper.id (SaaS), Inovasi Daya Solusi (HR Tech), MGTT (remitansi global).
Untuk memperkuat sistem pembayaran, Pivot juga terhubung dengan jaringan bank dan penyedia jasa finansial ternama, seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, BSI, CIMB Niaga, Visa, Mastercard, JCB, dan lainnya.
Melalui satu kali integrasi API, klien dapat mengaktifkan banyak metode pembayaran sekaligus melakukan ribuan transaksi transfer domestik dan internasional, mengakses sistem pelacakan transaksi real-time, mengelola multi-wallet dan saldo terpisah dengan sistem rekonsiliasi otomatis.
Dengan teknologi canggih dan dukungan regulasi, Pivot berkomitmen menjadi penggerak utama dalam ekosistem sistem pembayaran B2B Indonesia, membantu bisnis mengelola keuangan secara efektif, aman, dan sesuai perkembangan era digital.