Search
Close this search box.

PLN Tembus Fortune 500 Dunia, Pendapatan Bisnis Non Listrik Melonjak Tajam

Jakarta, SenayanTalks — PT PLN (Persero) mencetak sejarah baru dengan masuk dalam daftar Fortune Global 500 tahun 2025, menjadikannya salah satu perusahaan dengan pendapatan terbesar di dunia. Pencapaian ini didorong oleh keberhasilan transformasi digital menyeluruh dan strategi diversifikasi bisnis beyond kWh yang signifikan meningkatkan pendapatan di luar sektor kelistrikan konvensional.

Selama tahun 2024, PLN membukukan pendapatan beyond kWh mencapai Rp13,23 triliun, meningkat 28,69% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp10,28 triliun. Kontribusi pendapatan ini berasal dari berbagai sektor inovatif, termasuk layanan internet Iconnet, sertifikat energi terbarukan (Renewable Energy Certificate/REC), infrastruktur kendaraan listrik (EV), jasa pemeliharaan, layanan digital berbasis energi, hingga platform smart grid dan sistem manajemen energi.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa keberhasilan masuknya PLN ke dalam Fortune Global 500 merupakan bukti dari transformasi yang konsisten dilakukan perseroan.

“Prestasi ini adalah bukti nyata keberhasilan transformasi digital dan strategi beyond kWh yang kami jalankan. Ini bukan hanya pengakuan atas skala bisnis kami, tetapi juga pada ketahanan dan daya saing PLN di tingkat global,” kata Darmawan.

Transformasi digital PLN mencakup seluruh aspek operasional, mulai dari peningkatan efisiensi, keandalan pasokan, hingga peningkatan kualitas layanan pelanggan. Darmawan menyebut, transformasi ini tidak sekadar adopsi teknologi, melainkan juga perubahan kultur, proses kerja, dan model layanan dalam menjawab tantangan energi masa depan.

“PLN tidak hanya hadir sebagai penyedia listrik, tetapi juga sebagai penyedia solusi energi terintegrasi. Kami ingin membangun sistem layanan energi yang modern, efisien, dan real-time,” ujar Darmawan.

Selain itu, strategi beyond kWh juga menjadi tulang punggung perubahan model bisnis PLN. Perseroan kini bertransformasi dari penyedia listrik menjadi perusahaan Energy as a Service (EaaS), yang menawarkan layanan menyeluruh bagi pelanggan mulai dari pembangkitan, efisiensi energi, hingga transisi ke energi hijau.

PLN menargetkan pengembangan lebih lanjut produk dan layanan berbasis Internet of Things (IoT), smart metering, serta pembentukan ekosistem energi berbasis komunitas dan industri, sebagai bagian dari perluasan kontribusi beyond kWh di masa depan.

Baca juga :
PLN Resmikan Jaringan Transmisi 150 kV Kolonedale–Bungku, Perkuat Pasokan Listrik Morowali dan Dorong Swasembada Energi
Dukung Industri Baterai EV Nasional, PLN Siapkan Infrastruktur Listrik Andal

Artikel Terkait