Search
Close this search box.

PLTP Lumut Balai Unit 2 Pasok 55 MW Energi Bersih, Setara Listrik untuk 252.000 Rumah

Muara Enim, SenayanTalks – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) berhasil mencatatkan tonggak penting dalam percepatan transisi energi bersih di Indonesia. Pada Sabtu (14/6), PGE sukses melakukan sinkronisasi perdana Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Sinkronisasi dilakukan pada kapasitas awal 10% dari total 55 MW daya terpasang PLTP Lumut Balai Unit 2. Ini menjadi momen pertama listrik panas bumi disalurkan ke jaringan PLN dari unit pembangkit baru, sebagai langkah penting menuju tahap commissioning operation date (COD) yang ditargetkan tercapai pada akhir Juni 2025.

Menurut Direktur Operasional PGE, Ahmad Yani, keberhasilan ini merupakan bukti efektivitas pengelolaan proyek energi terbarukan yang sejalan dengan strategi perusahaan dalam mendukung dekarbonisasi dan Net Zero Emission (NZE) 2060.

“Sinkronisasi ini adalah milestone penting. Ini menunjukkan progres proyek berada di jalur yang benar. Kami siap mencapai COD dan memberikan kontribusi nyata bagi bauran energi nasional,” jelas Ahmad Yani.

Dengan beroperasinya PLTP Lumut Balai Unit 2, kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai bertambah menjadi 110 MW. Pembangkit ini diproyeksikan mampu menghasilkan sekitar 481 GWh listrik per tahun, setara: kebutuhan harian lebih dari 252.000 rumah tangga, mendukung 396 perjalanan kereta cepat Jakarta–Bandung (Whoosh), mengisi penuh sekitar 23.700 mobil listrik, menopang 2–5 data center tipe hyperscale.

Tambahan kapasitas ini diperkirakan dapat mengurangi emisi karbon hingga 280.000 ton CO₂ per tahun, sekaligus mendukung target energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025.

Momentum sinkronisasi ini juga menandai dimulainya pendapatan komersial dari PLTP Lumut Balai Unit 2, karena listrik mulai dialirkan ke jaringan PLN. Ini menjadi kontributor baru dalam kinerja keuangan perusahaan, sekaligus memperkuat posisi PGE di sektor energi panas bumi Indonesia.

“Kami memastikan proses sinkronisasi mengikuti standar keselamatan, efisiensi, dan regulasi teknis yang ketat,” ungkap Achmad Sri Fadli, Project Manager PLTP Lumut Balai Unit 2.

PGE saat ini mengoperasikan kapasitas terpasang sebesar 672,5 MW dari enam wilayah. Perusahaan menargetkan kapasitas meningkat menjadi 1 GW dalam dua tahun dan mencapai 1,7 GW pada 2034. Proyek strategis lainnya yang tengah dikembangkan termasuk: PLTP Hululais Unit 1 & 2 (110 MW), Proyek co-generation dengan total kapasitas 230 MW.

PGE juga telah mengidentifikasi potensi 3 GW sumber daya panas bumi dari 10 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang dikelola secara mandiri. Ini membuktikan peran kunci PGE dalam ketahanan dan keberlanjutan energi nasional.

“Kami berharap PLTP Lumut Balai Unit 2 segera beroperasi penuh secara komersial dan menjadi katalis penting menuju energi hijau Indonesia,” tutup Fadli.

Artikel Terkait