Search
Close this search box.

Resmi Dimulai 14 Juli 2025, Sekolah Rakyat Targetkan Anak dari Keluarga Tidak Mampu

Jakarta, SenayanTalks — Menjelang peluncuran resmi program Sekolah Rakyat pada pertengahan Juli 2025, Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indrawijaya melakukan kunjungan lapangan ke lokasi Sekolah Rakyat di Sentra Handayani, Jakarta, Minggu (29/6). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung kesiapan fasilitas fisik dan sarana pendukung sekolah.

Dalam kunjungan tersebut, Seskab Teddy didampingi oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono. Mereka meninjau berbagai fasilitas seperti asrama, ruang kelas, toilet ramah disabilitas, hingga lapangan olahraga.

Seskab Teddy juga berdialog langsung dengan calon siswa dan orang tua murid, serta mengecek kenyamanan tempat tidur dan bangku belajar guna memastikan bahwa sarana yang tersedia layak dan mendukung proses belajar-mengajar.

Program Sekolah Rakyat akan dimulai dengan masa matrikulasi pada 14 Juli 2025, menyasar siswa dari keluarga desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Di Sentra Handayani sendiri, terdapat 3 rombongan belajar setingkat SMP dengan total 75 siswa (35 laki-laki dan 40 perempuan).

Gedung sekolah ini berdiri di atas lahan seluas 1,2 hektare, dengan fasilitas lengkap seperti asrama putra dan putri, gedung sekolah dan kantor guru, rumah guru, ruang makan dan dapur, toilet inklusif, dan lapangan olahraga (basket).

Saat ini, progres pembangunan fisik telah mencapai 88,8%, dengan realisasi pekerjaan mencapai 92,6%. Ditargetkan penyelesaian penuh dalam waktu sembilan hari ke depan.

Dibangun di 100 titik

Menteri PUPR Dody Hanggodo menyebut bahwa pembangunan tahap awal Sekolah Rakyat di 100 lokasi menelan anggaran sekitar Rp1,1 triliun, dan melibatkan lebih dari 2.000 tenaga kerja lokal dari berbagai daerah.

“Untuk 200 sekolah, kami estimasikan butuh sekitar Rp2 triliun. Proyek ini bukan hanya membangun fasilitas pendidikan, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan baru,” ujar Dody.

Program Sekolah Rakyat tahap awal mencakup 395 rombongan belajar dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Sebaran lokasi terbanyak berada di Pulau Jawa (48 lokasi), diikuti Sumatra (22), Sulawesi (15), serta wilayah lainnya seperti Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku, dan Papua.

Pemerintah juga telah menyiapkan gelombang lanjutan dengan memanfaatkan 122 Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kementerian Ketenagakerjaan dan 45 gedung milik Pemda. Gelombang ini menargetkan 424 rombongan belajar, dengan melibatkan 10.600 siswa, 2.180 guru, dan 4.069 tenaga kependidikan.

“Program ini adalah bentuk nyata kolaborasi lintas kementerian, bukan hanya kerja Kementerian Sosial saja,” kata Gus Ipul.

Ia juga berharap Presiden Prabowo Subianto dapat hadir langsung meresmikan peluncuran Sekolah Rakyat sebagai simbol penting pemerataan akses pendidikan untuk seluruh anak bangsa.


Baca juga :
BLK Disiapkan Jadi Lokasi Sekolah Rakyat
Berburu Gadget dan Makan di Senayan Trade Center

Artikel Terkait