Search
Close this search box.

RFCC Terbesar di Indonesia Ditarget Operasi Q4 2025

Jakarta, SenayanTalks – Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan terus menunjukkan progres signifikan dan kini memasuki tahap persiapan pengoperasian Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC), salah satu unit vital yang akan memperkuat ketahanan energi nasional.

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melalui anak usahanya, PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), berhasil mencatatkan pencapaian penting dengan melakukan pemasukan perdana katalis ke unit RFCC pada momentum peringatan Hari Kemerdekaan RI, Agustus ini.

“Pemasukan katalis ini menjadi tanda kesiapan unit RFCC. Unit ini nantinya berperan penting untuk mengolah minyak berat menjadi produk bernilai tinggi. Dengan keberhasilan tahap ini, Kilang Balikpapan semakin dekat menuju pengoperasian RFCC,” ujar Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, Senin (25/8).

Kapasitas 90 ribu barel per hari

KPI menargetkan RFCC baru di Kilang Balikpapan dapat beroperasi pada triwulan IV tahun 2025. Unit ini memiliki kapasitas pengolahan hingga 90 ribu barel per hari, jauh lebih besar dibandingkan RFCC Cilacap yang berkapasitas 62 ribu barel per hari dan telah beroperasi sejak 2015.

Dengan teknologi RFCC, residu minyak mentah dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi seperti LPG, gasoline, dan propylene. Hal ini tidak hanya menambah kapasitas kilang, tetapi juga memperkuat kapabilitas KPI sebagai penopang utama pasokan energi nasional.

“Dengan beroperasinya RFCC Balikpapan, kilang akan menghasilkan lebih banyak produk berkualitas tinggi. Ini akan mendukung kemandirian energi nasional sekaligus memperkuat ketahanan energi Indonesia,” tambah Milla.

Selain memperkuat pasokan energi, kehadiran RFCC Balikpapan diproyeksikan membawa dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar, mulai dari peningkatan aktivitas industri, penyerapan tenaga kerja, hingga multiplier effect di sektor lain.

Pencapaian ini juga sejalan dengan Asta Cita Pemerintah, khususnya cita ke-3 tentang kemandirian ekonomi berbasis energi bersih dan berkelanjutan, serta cita ke-6 mengenai pembangunan wilayah yang merata.

“Kehadiran RFCC tidak hanya memperkuat pasokan energi nasional, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan ekonomi daerah dan memberikan manfaat berlipat bagi masyarakat,” tutup Milla.

Baca juga :

Artikel Terkait