Search
Close this search box.

Terapkan 6 Pilar Keberlanjutan, Kilang Pertamina Fokus Efisiensi Energi hingga Produk Rendah Karbon

Jakarta, SenayanTalks — PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus memperkuat komitmennya dalam menerapkan prinsip keberlanjutan (sustainability) di seluruh unit operasional kilangnya. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari kontribusi memenuhi kebutuhan energi nasional sekaligus menjaga lingkungan dan memperkuat ekonomi lokal melalui prinsip Environmental, Social, & Governance (ESG).

Direktur Operasi KPI, Didik Bahagia, menegaskan bahwa keberlanjutan di KPI tidak hanya mencakup operasional kilang yang efisien, tetapi juga menyentuh aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang bertanggung jawab.

“KPI mengimplementasikan prinsip ESG sebagai fondasi dalam menjalankan bisnis yang bertanggung jawab dan berdaya saing global,” jelas Didik.

Didik menyebutkan bahwa KPI menerapkan enam pilar keberlanjutan yang dirancang untuk meminimalisir dampak lingkungan dan sosial, tanpa mengorbankan produktivitas dan efisiensi kilang.

“Kami juga sudah menerapkan ISO 50001 sebagai sistem manajemen energi di seluruh kilang,” kata Didik.

Adapun enam pilar keberlanjutan bisnis KPI adalah :

  1. Efisiensi Energi
    KPI memanfaatkan teknologi canggih seperti Electronic Burn Fraction Adjuster untuk mengoptimalkan pembakaran bahan bakar dan reengineering kompresor hidrogen. Hasilnya, Energy Intensity Index (EII) KPI menurun menjadi 105% pada 2024, lebih baik dibandingkan 107% pada tahun sebelumnya.
  2. Reduksi Emisi Karbon
    Dengan pemanfaatan gas bumi di Kilang Dumai dan Balongan, KPI mencatat penurunan emisi gas rumah kaca lebih dari 430 ribu ton CO₂e sepanjang 2024.
  3. Digitalisasi Proses
    Melalui penerapan Advanced Process Control (APC) di seluruh unit kilang, KPI meningkatkan efisiensi operasional dan mencegah deviasi proses. Sistem ini juga membantu menghemat konsumsi energi dan mengurangi risiko operasional.
  4. Efisiensi Sumber Daya
    Optimalisasi penggunaan air, energi, dan bahan baku menjadi fokus utama untuk mendukung efisiensi biaya dan mengurangi dampak lingkungan.
  5. Produk Rendah Karbon
    KPI mengembangkan produk berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) seperti Sustainable Aviation Fuel (SAF) dan Renewable Diesel (RD) dari bahan baku minyak jelantah. Upaya ini mendukung ekonomi sirkular dan target Net Zero Emission 2060.
  6. Keamanan Proses dan Pencegahan Kerugian
    KPI menerapkan sistem keamanan menyeluruh guna mencegah kecelakaan besar di kilang, melindungi aset, pekerja, dan lingkungan sekitar.

Melalui penerapan enam pilar keberlanjutan ini, KPI menargetkan agar setiap liter BBM yang dihasilkan tidak hanya memenuhi kebutuhan energi nasional tetapi juga ramah lingkungan, efisien, dan sesuai dengan standar internasional.

“Kami berkomitmen menjalankan operasional yang tidak hanya produktif, tetapi juga berkelanjutan dan aman, sejalan dengan prinsip ESG dan arah transformasi energi nasional,” tutup Didik.


Baca juga :
Kilang Pertamina Internasional Dorong Transisi Energi Lewat Biofuel dan Green Refinery
Berburu Gadget dan Makan di Senayan Trade Center

Artikel Terkait