Jakarta, SenayanTalks — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) secara resmi menawarkan sembilan proyek strategis skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) senilai Rp90 triliun kepada investor. Tiga di antaranya merupakan proyek bendungan milik PT Waskita Karya (Persero) Tbk, yakni Bendungan Way Sekampung di Lampung, Tapin di Kalimantan Selatan, dan Leuwikeris di Jawa Barat.
Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan bahwa kebutuhan pendanaan infrastruktur nasional mencapai Rp1.900 triliun, namun kapasitas anggaran pemerintah hanya mampu menutupi sekitar 60 persen. Oleh karena itu, keterlibatan pihak swasta melalui skema KPBU menjadi solusi untuk mempercepat pembangunan.
“Mari kita bangun infrastruktur yang lebih cerdas, hijau, dan inklusif bersama-sama,” kata Dody dalam International Conference of Infrastructure (ICI) 2025.
Tiga bendungan yang ditawarkan kepada investor dianggap strategis karena berpotensi menghasilkan listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas lebih dari 1 Megawatt (MW) yaitu Way Sekampung, Lampung, berkapasitas 5,4 MW, Leuwikeris, Jawa Barat kapasitas 7,4 MW, dan Tapin, Kalimantan Selatan kapasitas 2,7 MW
Corporate Secretary PT Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menyatakan bahwa proyek bendungan tersebut tak hanya memperkuat ketahanan energi, tetapi juga mendukung swasembada pangan nasional.
“Kami bangga proyek-proyek yang kami bangun kini membuka peluang investasi dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” ujar Ermy.
Bendungan Tapin, yang dibangun dengan anggaran Rp986,5 miliar, sudah difungsikan sebagai PLTA dan mampu mereduksi banjir hingga 107 m³/detik. Dengan kapasitas tampung 56,7 juta m³, bendungan ini menyuplai irigasi untuk 5.472 hektar lahan pertanian, mendukung sektor pertanian dan pariwisata.
Way Sekampung, yang diresmikan pada 2021, memiliki kapasitas 68 juta m³ dan mengairi sawah seluas 55.373 ha. Bendungan ini meningkatkan produktivitas pertanian karena memungkinkan intensitas tanam hingga tiga kali setahun.
Sementara Bendungan Leuwikeris, yang baru diresmikan 2024 lalu, menampung air hingga 81 juta m³ dan memasok air irigasi ke sawah di Kabupaten Ciamis dan Cilacap. Proyek ini menelan biaya sekitar Rp3,5 triliun.
Waskita Karya menyatakan siap melanjutkan kontribusinya dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan pemerataan ekonomi nasional.
“Kami percaya, infrastruktur yang merata adalah kunci pemerataan ekonomi. Oleh karena itu, Waskita terus mendukung target pembangunan yang telah ditetapkan pemerintah,” tegas Ermy.
Baca juga :
Waskita Karya Bangun Infrastruktur Religi untuk Peradaban Islam
Berburu Gadget dan Makan di Senayan Trade Center