Jakarta, SenayanTalks – Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 2025 atau 1 Muharram 1447 Hijriah, sejumlah masjid bersejarah di Indonesia hasil pembangunan dan renovasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengadakan berbagai kegiatan keagamaan terbuka untuk masyarakat umum.
Momen pergantian tahun Hijriah ini dimanfaatkan oleh umat Muslim untuk muhasabah, memperkuat spiritualitas, serta mempererat persatuan. Masjid-masjid yang menjadi pusat kegiatan antara lain Masjid Istiqlal Jakarta, Masjid Baiturrahman Aceh, Masjid Sheikh Zayed Solo, dan Masjid Baiturrahman Semarang—semuanya telah direnovasi dan dibangun oleh Waskita Karya.
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menjelaskan bahwa kehadiran masjid-masjid ini merupakan bagian dari kontribusi Waskita Karya terhadap pengembangan infrastruktur keagamaan dan peningkatan kenyamanan beribadah masyarakat.
“Masjid Istiqlal Jakarta adalah masjid terbesar di Asia Tenggara dan kini sudah dilengkapi sistem green building. Renovasi kami pada 2021 membuat masjid ini semakin nyaman untuk kegiatan ibadah dan kegiatan sosial umat Muslim,” ujar Ermy.
Pada 1 Muharram 1447 H, Masjid Istiqlal menggelar acara besar seperti istighosah, qiyamul lail, tadarus Al-Qur’an, dan talkshow “Peaceful Muharram Bersama Gen Z”. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Menteri Agama RI dan tokoh nasional lainnya.
Kegiatan keagamaan
Di Aceh, Masjid Raya Baiturrahman menggelar kajian Islam bertema “Hijrah Merajut Persatuan dalam Membangun Aceh”. Masjid ini direnovasi Waskita pada 2015 dan kini tampil megah dengan 12 payung elektrik seperti di Masjid Nabawi, serta area hijau bernuansa Timur Tengah.
“Masjid ini menjadi pusat kegiatan keislaman sekaligus destinasi wisata religi di Aceh,” terang Ermy.
Di Jawa Tengah, dua masjid ikonik juga menjadi pusat kegiatan peringatan Tahun Baru Islam yaitu Masjid Sheikh Zayed Solo, replika dari masjid ikonik Abu Dhabi, dilengkapi ornamen batik kawung khas Solo, dan mampu menampung hingga 10.000 jemaah dan Masjid Baiturrahman Semarang, yang menjadi cagar budaya di kawasan Simpang Lima, dilengkapi taman, air mancur, serta sistem bangunan pintar (Building Automation System).
“Masjid di Semarang ini bahkan disebut sebagai salah satu ikon wisata religi sekaligus spot favorit warga sebelum berkunjung ke pusat perbelanjaan,” ujar Ermy.
Renovasi dan pembangunan masjid oleh Waskita Karya tidak hanya ditujukan untuk fungsi ibadah, tetapi juga sebagai pusat keilmuan, dakwah, wisata spiritual, dan pelestarian budaya Islam. Dengan pendekatan arsitektur modern dan lokal, masjid-masjid ini menjadi simbol kemajuan peradaban Islam di Indonesia.
“Kami berharap, peringatan 1 Muharram 1447 H ini menjadi momen refleksi spiritual bagi umat Islam, sekaligus menghidupkan kembali fungsi masjid sebagai pusat peradaban dan kebudayaan,” tutup Ermy.
Baca juga :
Raih Kontrak Baru Rp1,4 Triliun, Waskita Fokus Proyek Berbasis Monthly Payment
Berburu Gadget dan Makan di Senayan Trade Center