Search
Close this search box.

Kilang Pertamina Wujudkan Kemandirian Energi di Muara Enim

Jakarta, SenayanTalks – Pertamina melalui Subholding Kilang Pertamina Internasional (KPI) resmi meluncurkan program Desa Energi Berdikari (DEB) di Sumatera Selatan. Dua wilayah yang menjadi percontohan adalah Desa Singapur, Kabupaten Lahat, dan Dusun Rantau Dedap, Kabupaten Muara Enim. Program ini menjadi langkah nyata Pertamina dalam menghadirkan energi berkelanjutan sekaligus mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.

Peluncuran program dilakukan pada Kamis (28/8) bersama Vice President CSR & SMEPP Management PT Pertamina (Persero) Rudi Arrifianto, Manager CSR & SMEPP Management KPI Edward Manaor Siahaan, serta jajaran manajemen KPI.

“DEB Sumsel merupakan program unggulan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) KPI yang selaras dengan kebijakan Pertamina dalam pemerataan akses energi dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, di Jakarta, Jumat (29/8/2025).

Hadirkan energi terbarukan

Melalui program ini, Pertamina menghadirkan solusi energi terbarukan berupa 5 unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan 3 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Infrastruktur ini kini memberi manfaat langsung bagi lebih dari 167 rumah tangga atau sekitar 500 jiwa di dua wilayah tersebut.

Selain energi bersih, program ini juga mendorong peningkatan ekonomi lokal. Di Desa Singapur, kelompok pengelola kopi berhasil meningkatkan nilai jual produk dari Rp150 ribu menjadi Rp200 ribu per kilogram, sehingga rata-rata penghasilan warga naik lebih dari Rp1 juta per bulan.

Sementara itu, di Dusun Rantau Dedap, masyarakat sukses mengembangkan ekowisata Danau Deduhuk. Jumlah pengunjung meningkat dua kali lipat, dan hadir produk turunan seperti donat kentang dan jus stroberi yang menambah pendapatan warga.

Pemberdayaan ekonomi lokal

“KPI berkomitmen menghadirkan energi bersih yang terjangkau sekaligus membuka peluang pemberdayaan ekonomi masyarakat. Melalui DEB Sumsel, kami ingin memastikan keberadaan energi mendorong kemandirian desa dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” jelas Milla.

Dalam pelaksanaannya, KPI juga didukung oleh Subholding Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) yang berperan dalam pembangunan infrastruktur energi terbarukan dan pelatihan masyarakat. Selain itu, peluncuran program turut diisi dengan pelatihan energi, panen kentang, penanaman stroberi, serta monitoring pemanfaatan fasilitas DEB.

Program DEB Sumsel menjadi implementasi nyata prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) Pertamina. Program ini mendukung pencapaian SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 12 (Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan), serta SDG 17 (Kemitraan).

Selain itu, inisiatif ini sejalan dengan agenda pembangunan nasional Asta Cita, khususnya poin “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa” serta “Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan dan alam.”

“Dengan DEB Sumsel 2025, KPI tidak hanya menjalankan bisnis kilang dan petrokimia, tetapi juga memperkuat peran sosial melalui energi berkelanjutan, pemberdayaan ekonomi lokal, dan dukungan pada agenda pembangunan nasional,” tutup Milla.

Baca juga :

Artikel Terkait

Berita Sebelumnya