Search
Close this search box.

LRT Jakarta Fase 1B Siap Hadirkan 5 Stasiun Baru

Hingga awal September 2025, progres proyek LRT Jakarta yang dikerjakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah mencapai 67,12%. (FOTO: Waskita Karya)

Jakarta, SenayanTalks – Pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome–Manggarai terus menunjukkan perkembangan signifikan. Hingga awal September 2025, progres proyek yang dikerjakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah mencapai 67,12%.

Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menjelaskan saat ini pembangunan masuk tahap pemasangan slab deck dan jalur rel (trackwork rail). Selain itu, Waskita juga tengah memasang balok girder dengan metode balance cantilever yang melintasi Tol Wiyoto Wiyono, demi efisiensi waktu pengerjaan.

“Pemasangan pondasi jalur layang di sekitar Pintu Air Manggarai dan Flyover Matraman juga sedang dilakukan. Begitu pula dengan pekerjaan struktur Stasiun Manggarai,” ujar Ermy.

Sementara itu, Stasiun Rawamangun dan Matraman kini sudah dalam tahap penyelesaian arsitektur.

Proyek LRT Jakarta Fase 1B memiliki lintasan sepanjang 6,4 km dengan lima stasiun baru: Pemuda Rawamangun, Pramuka BPKP, Pasar Pramuka, Matraman, dan Manggarai. Keberadaan stasiun Manggarai dinilai akan menyempurnakan integrasi transportasi publik Jakarta.

“Keberadaan LRT ini diharapkan mendorong lebih banyak masyarakat beralih ke transportasi umum,” jelas Ermy.

Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B merupakan bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta mengurai kemacetan yang menimbulkan kerugian ekonomi bagi warga. Data BPS DKI Jakarta mencatat pengguna transportasi umum sudah menembus 30 juta lebih pada April 2025 dan ditargetkan naik hingga 31% pada akhir tahun.

Inovasi Waskita Karya

Sebagai kontraktor utama, Waskita Karya mengimplementasikan sejumlah inovasi seperti long span (incremental lifting Steelbox Girder, sliding PC-Girder, cast-in situ Balance Cantilever) dan Building Information Modelling (BIM) hingga level 7D.

Inovasi tersebut mendukung efisiensi biaya dan waktu sekaligus memudahkan monitoring serta pemeliharaan saat LRT beroperasi. Atas terobosan ini, Waskita berhasil meraih dua rekor MURI pada 2024 untuk Uji Coba Kereta Layang dan Pembangunan Struktur Stasiun Tercepat.

Sebagai informasi, proyek LRT Jakarta Fase 1B senilai Rp4,1 triliun ini merupakan investasi Penyertaan Modal Daerah (PMD) ke PT Jakarta Propertindo (Perseroda) yang bersumber dari APBD DKI Jakarta. Waskita Karya ditunjuk sebagai kontraktor utama melalui proses tender.

Dengan progres pembangunan yang sudah di atas 67%, LRT Jakarta Fase 1B ditargetkan segera rampung dan beroperasi untuk memperkuat sistem transportasi massal Ibu Kota.

Baca juga :

Artikel Terkait

Berita Sebelumnya