Search
Close this search box.

42 Keluarga Prasejahtera di Klaten Dapat Sambungan Listrik Gratis

Simbolis penyalaan listrik program “Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan” di rumah salah satu penerima manfaat di Desa Bogor, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Ngadinem (kedua dari kanan) oleh Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo (kedua dari kiri) didampingi Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Suroso Isnandar (kanan) dan General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali, Moh. Fathol Arifin (kiri). (FOTO: PLN)

Klaten, SenayanTalks — Suasana haru menyelimuti warga prasejahtera di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Setelah sekian lama bergantung pada sambungan listrik tetangga, kini mereka dapat menikmati terang di rumah sendiri berkat program sambungan listrik gratis “Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan” dari PT PLN (Persero).

Sebanyak 42 keluarga prasejahtera di tiga desa — Desa Bogor, Desa Bawak, dan Desa Soka — menjadi penerima manfaat dalam program yang merupakan bagian dari peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80 ini.

Salah satu penerima manfaat, Ngadinem (77), mengaku sangat bersyukur setelah rumahnya kini memiliki sambungan listrik sendiri. Ia tak lagi harus menumpang listrik dari tetangga untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

“Dulu rumah saya hanya menggunakan listrik dari tetangga. Sekarang, Alhamdulillah, saya bisa menikmati listrik sendiri. Terima kasih PLN atas bantuan dan kepeduliannya kepada kami rakyat kecil,” ujarnya penuh haru saat acara penyalaan sambungan listrik gratis di Desa Bogor, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, pada Jumat (24/10).

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, menyampaikan apresiasi atas inisiatif PLN dalam menghadirkan akses listrik hingga pelosok. Menurutnya, sinergi antara pemerintah daerah dan PLN sangat penting untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan pengentasan kemiskinan.

“Kami ingin memastikan tidak ada lagi keluarga yang hidup tanpa penerangan atau kesulitan mengakses pendidikan. Sinergi dengan PLN ini sangat membantu percepatan program pengentasan kemiskinan di Klaten,” ujar Hamenang.

Ia juga menegaskan bahwa listrik memiliki peran penting dalam mendukung produktivitas sektor pertanian, khususnya dalam pengairan sawah.

“Listrik menjadi kebutuhan vital, terutama untuk menggerakkan pompa air bagi petani. Jika listrik padam, pengairan terganggu dan bisa berdampak pada ketahanan pangan,” tambahnya.

Pemerataan akses energi

Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Suroso Isnandar, menilai bahwa kehadiran pemerintah daerah dalam kegiatan ini mencerminkan semangat bersama dalam mewujudkan keadilan energi di seluruh Indonesia.

“Bagi PLN, menghadirkan listrik bukan sekadar menyalakan lampu, tetapi menyalakan kehidupan. Kami ingin memastikan cahaya kemajuan tidak hanya berhenti di kota besar, tetapi juga menyapa setiap rumah rakyat Indonesia,” tegas Suroso.

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali, Moh. Fathol Arifin, menambahkan bahwa setiap sambungan listrik yang terpasang membawa perubahan nyata bagi masyarakat.

“Setiap sambungan listrik membawa harapan baru bagi keluarga penerima. Anak-anak dapat belajar di malam hari, pelaku usaha kecil bisa mengembangkan usahanya, dan keluarga dapat hidup lebih nyaman,” ujarnya.

Dalam momentum HLN ke-80 ini, PLN menargetkan lebih dari 8.000 sambungan listrik gratis untuk keluarga prasejahtera di seluruh Indonesia. Program ini menjadi wujud nyata komitmen PLN dalam mewujudkan energi berkeadilan dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Baca juga :

Artikel Terkait

Berita Sebelumnya